Langsung ke konten utama

Pramuka Pembentuk Akhlaq Mulia

Pramuka  merupakan singkatan dari Praja Muda Karana. Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa memiliki kepribadian dan akhlak mulia kaum muda, Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda, Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.

Kegiatan kepramukaan harus kita tanamkan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, menggingat sangat pentingnya kegiatan itu untuk membentuk kepribadian seseorang. Dalam kepramukaan ada sepuluh butir pokok penanaman kepribadian yang selalu diterapkan dalam pelbagai kegiatan, sepuluh butir haluan kepramukaan tersebut biasa disebut dengan Dasadharma Pramuka.

Isi dasadharma adalah taqwa kepada tuhan yang maha esa, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan dan kesatria, patuh dan suka bermusawarah rela menolong dan tabah, rajin terampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja,displin berani dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

Apabila butir-butir tersebut kita telaah artinya secara  mendalam maka akan dapat kita kaitkan dengan berbagai tuntunan ajaran agama Islam. Seperti pada butir yang pertama, sesungguhnya arti pada kata ‘taqwa kepada tuhan yang  maha esa’ sangat erat kaitannya dengan bimbingan keimanan pada ajaran agama islam. Pada al Qur’an sudah jelas apabila orang yang selamat di dunia dan akhirat hanyalah orang-orang yang bertaqwa.

Selanjutnya, pada butir yang nomor dua, ‘cinta alam dan kasih sayang sesama manusia’. Pada butir ini diterangkan bahwa sebagai kholifah dimuka  bumi selayaknya manusia untuk mencintai alam semesta ini, bukan malah merusaknya. Selain itu manusia juga harus mencintai sesama manusia (hamlumminannas). Karena menginggat peran serta orang lain pada kehidupan kita, sebagai makhluk sosial kita tidak akan pernah dapat hidup sendiri. Maka saling mengerti, mambantu dan meringankan beban orang lain merupakan tugas kita dalam berkehidupan.

Hal tersebut sesuai dengan hadist dari H.R Muttafaqun ‘alaih yang artinya, “Dari Abu Hurairah RA berkata: Rosulullah SAW bersabda. ‘lihatlah orang yang lebih rendah daripada kamu dalam urusan dunia dan janganlah kamu melihat orang yang lebih tinggi dari padamu. Maka dia lebih pantas (menempati) kedudukan yang lebih tinggi daripada kamu agar kamu tidak mengandai-ngandai (jangan kamu pantas-pantaskan kedudukan orang diatas kamu):”

Dengan banyaknya manfaat kegiatan kepramukaan dalam membentuk jati diri kita menjadi hamba allah yang bertaqwa dan memiliki akhlak yang baik, maka selayaknya kegiatan tersebut mulai sejak dini diterapkan pada jiwa-jiwa penerus perjuangan agama islam. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn