Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Sosialisasi dan Istighosah Sukseskan UN

Guna mensukseskan Ujian Nasional (UN) tahun 2012, Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan Jepara mengadakan kegiatan sosialisasi dan istighosah baru-baru ini. Kegiatan yang ditempatkan di Aula sekolah tersebut diikuti oleh seluruh wali murid dari siswa kelas XII (Dua Belas). Drs. Rohmadi AF, Kepala MA Walisongo Pecangaan mengatakan kegiatan sosialisasi dan istighosah itu diadakan jauh-jauh hari sebelum UN dengan harapan agar orang tua siswa dapat ikut andil dalam mempersiapkan putra-putrinya. “Peran orang tua sangat penting guna mensukseskan program Madrasah, wali murid harus mengawasi putra-putrinya ketika dirumah dan yang paling penting adalah mendo’akannya.” Kata Rohmadi ketika ditemui diakhir kegiatan. Beliau menambahkan, program istighosah tersebut tidak hanya berhenti sampai pelaksanaan Ujian Nasional saja melainkan akan terus dilaksanakan. “Istighosah ini tidak hanya kita laksanakan dalam rangka menghadapi UN saja melainkan sudah menjadi tradisi disekolah kami,” tambahnya. Rahmadi m

Belajar, Berkarya dan Berorganisasi

Rif'ul Mazid Maulana Belajar, berkarnya dan berorganisasi, begitulah rutinitas yang sehari-hari dilakukan oleh Rif’ul Mazid Maulana, putra pertama dari pasangan Busairi dan Noor Wahidatun. Cowok yang sering dipanggil Mazid itu mempunyai sifat ramah dan mudah bergaul sehingga banyak teman yang merasakan kenyamanan apabila bersahabat dengannya. Belajar Jenjang pendidikan anak Jepara ini diawali dari pendidikan sekolah dasar di SDN Troso 04 yang dituntaskan pada tahun 2007. kemudian ia melanjutkan belajarnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Walisongo Pecangaan lulus tahun 2010. Cowok yang menganggap bahwa pendidikan itu sangat penting untuk menjadi insan yang berilmu dan berkompeten itu sekarang masih menyelesaikan studynya di MA Walisongo Pecangaan. Ia mengatakan bahwa pendidikan merupakan suatu fase dalam kehidupan manusia yang sangat penting karena dalam fase ini manusia akan dibekali ilmu dan ketrampilan sehingga akan menunjang pada fase berikutnya. “Dengan pendidikan seseorang dapat

Hindari Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual pada dasarnya merupakan bentuk perilaku yang memiliki muatan seksual, yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dan tidak disukai oleh orang  yang menjadi korban pelecehan seksual. Hal ini dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Namun sebagian besar yang menjadi korban pelecehan seksual adalah kaum perempuan. Akhir-akhir ini pelecehan seksual sangat marak, mulai dari kasus pemerkosaan di angkotan kota hingga hal-hal lain. Nah, sekarang buat kalian semua yang merasa dirimu kaum perempuan, ini ada beberapa kiat-kiat untuk menghindari pelecehan seksual. Jaga Jarak Hindari orang-orang asing yang tidak kita kenal. Meskipun orang itu kelihatannya baik namun kita tetap harus memiliki sifat waspada. Jangan mudah berkenalan atau memberikan info pribadi kita pada orang lain yang belum kita kenal, apalagi kalau orang itu sudah menunjukkan perilaku buruknya. Jual Mahal Jagan mudah dimakan perkataan atau rayuan orang yang belum kita kenal. Apabila kalian diajak oleh seseorang

Porseni Ajang Pengembangan Potensi Siswa

Pecangaan, NU Online Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan menggelar kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Kegiatan Pasca Ulangan Semester Gasal itu diadakan mulai hari selasa hingga kamis (13-15/12) di kompleks sekolah tersebut. Muhammad Arif Budiman, ketua panitia kegiatan menuturkan bahwa Porseni tahun 2011 ini diisi dengan beragam lomba. Diantaranya adalah lomba futsa putra dan putri, cerdas cermat, poster, baca puisi, Kaligrafi, catur dan lomba reportase. “Beragam lomba akan memeriahkan Pekan olahraga dan seni tahun 2011 ini, mulai dari bidang kesenian, olahraga hingga bidang peningkatan intelektual,” Kata arif. Budiman menambahkan bahwa kegiatan dengan tema ‘Wujudkan Solidaritas, Tingkatkan Prestasi’ tersebut merupakan agenda tahunan,  namun ada beberapa hal baru yang ditambahkan dalam Porseni ini. “Lomba Futsal Putri merupakan salah satu hal terbaru yang sebelumnya belum pernah diadakan. Kami melihat bakat anak putri dalam bidang olahrag

Amir Faisal Juarai Lomba Poster

Amir Faisal (XII Keagamaan) berhasil keluar sebagai juara satu lomba poster dengan nilai 225. Poster yang mengangkat tema ‘Kenakalan Remaja’ tersebut dapat unggul dengan peserta yang lain karena kreativitas dan makna yang diangkatnya sangat baik. Angga Alimuddin, Juri lomba poster mengatakan bahwa poster amir layak untuk menjadi juara karena sesuai dengan kreteria penilaian serta imajinasi yang dituangkan dalam gambar juga sangat baik. “Amir dapat menampilkan sebuah poster dengan gambar yang menarik, orisinil dan pesannya juga tersampaikan kepada orang lain,” kata angga. Namun dia juga berpesan agar Faisal terus mengasah bakatnya agar dapat meningkatkan kejenjang yang lebih tinggi. “Poster yang dia buat sudah cukup bagus namun masih ada sedikit kekurangan yaitu pada pewarnaannya, yang saya harapakan kedepan dia akan lebih rajin untuk belajar agar dapat memenangkan kompetisi yang lebih tinggi lagi,” harapnya. Amir Faisal yang ditemui diselala Porseni mengatakan bahwa dia sangat bersyuku

Hari Pertama Porseni XI IPA Juarai Cerdas Cermat

Kelas XI (Sebelas) jurusan IPA MA Walisongo berhasil menyabet juara satu lomba cerdas cermat Pekan Olahraga dan Seni MA Walisongo Pecangaan yang diadakan pada selasa (13/12). Kelas XI yang diwakili oleh Rizqia Mafaticha, Muhammad Magfuri dan Sofwatun Amaliyah berhasil menjuarai lomba dengan nilai 150 unggul dari kelas XI IPS yang hanya mendapatkan nilai 100. Muhammad Magfuri, perwakilan dari kelas XI IPA mengatakan bahwa dirinya telah melaksanakan persiapan dengan matang. “Kami telah melakukan persiapan cerdas cermat ini dengan matang mulai dari mempelajari materi-materi pelajaran umum hingga mencari tambahan refrensi dari internet,” katanya. Dia mengaku awalnya ragu apakah bisa mengikuti cerdas cermat atau tidak karena waktunya yang berbenturan dengan perombaan futsal putra. “Panitia penyelenggaraan Porseni ini sangat bijaksana terbukti dengan dapat ditoleransinya peserta yang telat seperti kami,” kata Magfuri saat ditemuai setelah perlombaan. Sofwatun Amaliyah, mengharapkan kepada pa

Porseni Untuk Mengembangkan Potensi Siswa

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan menggelar kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Kegiatan Porseni yang diselenggarakan mulai tanggal 13-15 Desember 2011 itu dibuka secara lansung oleh Kepala MA Walisongo pada  Selasa (13/12). Drs Rohmadi AF, Kepala Madrasah Aliyah Walisongo Menuturkan bahwa Porseni tersebut merupakan ajang untuk mengembangkan potensi siswa. “Porseni yang dipanitia oleh OSIS ini merupakan ajang untuk bersilaturrahmi antar kelas, sebagai pengokoh tali persaudaraan dan yang paling penting adalah dapat mengembangkan potensi siswa dalam bidang seni dan olahraga,” tuturnya. Beliau menghimbau kepada seluruh siswa untuk dapat bersaing dalam perlombaan secara sportif, damai dan saling membantu. “Kami harapkan semua siswa dapat mengikuti lomba dengan baik tanpa ada suatu permasalahan sedikitpun,” himbaunya. Dalam sambutannya, Rohmadi juga mengharapkan kepada para peserta didik MA Walisongo untuk tidak terlena dengan kegiatan Porseni

Porseni OSIS 2011 Siap

Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Organisasi Siswa Intra Sekolah Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan tahun 2011 siap untuk dilaksanakan. Hal tersebut terbukti dengan telah rampungnya persiapan yang dilaksanakan oleh panitia mulai dari penyiapan secara administratif, gelanggang pertandingan hingga hadiah perlombaan. Muhammad Arif Budiman, ketua panitia Porseni mengatakan pengurusnya telah melakukan persiapan jauh-jauh hari agar Porseni yang menjadi kegiatan Pasca Ulangan Semester Gasal itu dapat berjalan dengan baik. “Porseni ini telah kami siapkan sejak bulan November lalu, meskipun telah lama kami persiapkan namun sampai minggu terakhir sebelum hari H pun masih banyak mata perlombaan yang mengalami pembaharuan,” katanya. Menurut dia, persiapan yang dilaksanakan oleh panitia tidak diimbangi dengan partisipasi dari ketua kelas dalam menyiapkan anggotanya untuk mengikuti kegiatan tersebut. “Karena baru dilaksanakan Ulangan Semester Gasal sehingga para ketua kelas sangat sulit untuk di aj

MA Walisongo Juarai Film Dokumenter

Add caption Jepara -Madrasah Aliyah Walisongo berhasil menyabet juara 1 (satu) lomba film dokumenter yang diadakan oleh Pusat Informasi Konseling (PIK) Pikir, Forum Kajian Jender (FKJ) dan PMII Cabang Jepara baru-baru ini. Film dokumenter yang mengulas tentang masalah remaja dan segala permasalahannya tersebut dibuat oleh Niswatur Rahmah (XII Keagamaan) dan Maziyatul Aqliyah (XI Keagamaan) dan dibimbing oleh Agus Siswanto, A.Md guru Bahasa Inggris di MA Walisongo. Niswah yang juga ketua PIK KRR Citra Remaja MA Walisongo menceritakan bahwa video yang dibuatnya menyuguhkan tentang problem-problem remaja mulai dari tawuran antar pelajar, balapan liar, mabuk-mabukan, narkoba hingga free sex. "Banyak masalah yang dapat ditimbulkan dari pergaulan remaja yang salah yaitu dimulai dari hal-hal kecil seperti mabuk-mabukan hingga nanti ingin mencoba yang lebih menantang seperti seks bebas." tuturnya. Rahma menjelaskan bahwa masih banyak masalah lagi yang dapat muncul dari perilaku seks

MA Walisongo Peringati Hari Aids Se Dunia

Foto Bersama Setelah Beraksi Guna memperingati hari Aids se dunia yang jatuh pada Kamis (01/12), seluruh elemen organisasi Madrasah Aliyah Walisongo yang terdiri dari OSIS, IPNU IPPNU, PMR dan Pramuka mengadakan orasi dan pembagian selebaran kepada para pengguna jalan. Kegiatan yang diselenggarakan mulai pukul 06.30 hingga 08.00 wib tersebut, di pusatkan dijalan raya Jepara-Kudus tepatnya di depan masjid besar walisongo. Irbab Aulia Amri, S.Pd pembina kegiatan tersebut, menuturkan bahwa kegiatan peringatan Aids itu merupakan agenda wajib organisasi yang ada di MA Walisongo. “Sejak tahun 2009 kami telah melakukan peringatan hari Aids dengan beragam cara. Pada tahun ini kami memperingatinya dengan membagikan selebaran dan orasi kepada masyarakat pengguna jalan,” tuturnya. Irbab, juga menambahkan bahwa tujuan dari kegitan tersebut bukan semata-mata hanya memperingati hari Aids namun yang terpenting adalah memberikan pendidikan terhadap bahaya penyakit Aids. “Penyakit Aids yang disebabkan

Konfercab XXIII PC IPNU IPPNU Jepara

Jepara – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kabupaten Jepara menyelenggarakan Konferensi Cabang yang ke XXIII, pada Sabtu hingga Ahad (19-20/11) lalu. Konferensi yang dipusatkan di gedung NU Jepara tersebut diikuti oleh ratusan anggota yang terdiri dari Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Ranting (PR) hingga Pimpinan Komisariat (PK) yang ada di sekolah maupun pesantren. Muhammad Muftil Umam, ketua PC IPNU Jepara pada laporannya mengatakan bahwa masih ada sebagian PAC yang tidak dapat mengikuti konfercab tersebut. “PAC Karimun Jawa merupakan salah satu Pimpinan Anak Cabang yang tidak dapat mengikuti Konfercab ini, hal itu dikarenakan beberapa hal diantaranya adalah mobilisasi yang sulit dan jauh dengan tempat konfercab serta fakumnya PAC Karimunjawa,” ungkap Umam. Muftil, menambahkan bahwa pada Konferensi yang ke XXIII tersebut, tidak hanya diisi dengan agenda pokok seperti sidang pleno tata tertib, penyampaian laporan

Kota Mati

Oleh : Rif’ul Mazid Maulana Rumput-rumput Menjulang di atas gedung Rayap-rayap Berkeliaran di aspal Daun kering terbang Menampar muka lesu Melihat mesin-mesin berkarat Yang tak bertuan Sungguh berontak hatiku Meraung, meringis dan menjerit Kala sampah menimbun Tak beradap Kau jamah perawan kotaku Dengan nafsu amarahmu

Lunturnya Bahasa Indonesia

Oleh Rif’ul Mazid Maulana Sumber : ( Suaramerdeka.com) Perkembangan Bahasa Indonesia akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Hal itu dikarenakan semakin tidak pedulinya generasi muda terhadap bahasa persatuan. Banyak generasi penerus bangsa tidak mengerti ejaan yang tepat serta ketatabahasaan yang baik, sehingga Bahasa Indonesia terkesan menjadi bahasa rancu. Pada awalnya masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan dialek lokal sebagai alat komunikasi. Namun dengan semakin luasnya kebutuhan manusia dan menuntut berinteraksi dengan masyarakat di lain daerah yang mempunyai dialek lokal berbeda-beda, maka diperlukan bahasa untuk mempersatukan pluralisme bahasa di Nusantara. Sebelum Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa pemersatu, banyak tokoh negara yang mengusulkan bahasa Jawa sebagai bahasa persatuan. Bahasa Jawa mempunyai tatanan dan perbendaharaan kata yang lebih indah dan lugas. Namun karena suku bangsa di Indonesia tidak hanya dari suku Jawa, sehingga hal itu tidak diterima s

Sajak Embun

Oleh : Rif'ul Mazid Maulana Menahan surya dengan kesucianmu Mengusap bersih debu kehidupan Engkau buka mata mereka Sebelum mereka bersujud padaNya Lewat dekap salju Kau lelehkan mata mereka Lewat ketulusan batin Kau rajut hati mereka Sebelum burung bersua Kau selimuti cakrawala Kau tutupi lubang dunia Untuk menghirup harum surga Andai matahari tak menjemputmu Ingin kutitahkan engkau dalam hatiku Mugkin tak akan terwujud Walau bumi telah tertutup

Karakteristik Pesantren dan Pramuka

Apabila kita ketahui lebih dalam antara pola pendidikan di pesantren dan pola pendidikan yang ada pada kegitan pramuka maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa senyogyanya kedua hal tersebut bertujuan untuk membina watak manusia agar menjadi orang yang baik, mandiri, bertanggung jawab dan dapat menjadi suri tauladan bagi orang lain. Banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan di pesantren merupakan pendidikan kelas bawah, pendidikan yang tak bernilai ekonomis dan pendidikan yang kolot. Namun apabila kita tela’ah secara lebih jauh tentang pesantren maka kita akan mengetahui sejatinya arti pendidikan yang sebenarnya. Pola pengajaran yang ada di pesantren, kita di tuntut untuk hidup sederhana dan mandiri. Kebisaan inilah yang membuat karakteristik para ulama’ menjadi seorang yang disegani di masyarakat. Dapat dapat menjadi teladan bagi orang lain. Karakter seperti inilah yang seperti yang sekarang ini telah digencarkan untuk mencapai taraf pendidikan berkarakter. Pada pendidikan pes

Pramuka Pembentuk Akhlaq Mulia

Pramuka  merupakan singkatan dari Praja Muda Karana. Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa memiliki kepribadian dan akhlak mulia kaum muda, Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda, Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan. Kegiatan kepramukaan harus kita tanamkan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, menggingat sangat pentingnya kegiatan itu untuk membentuk kepribadian seseorang. Dalam kepramukaan ada sepuluh butir pokok penanaman kepribadian yang selalu diterapkan dalam pelbagai kegiatan, sepuluh butir haluan kepramukaan tersebut biasa disebut dengan Dasadharma Pramuka. Isi d

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda
“Tidak akan ada budaya tanpa ada bahasa,” begitulah sepatah kata yang kaya akan makna yang diungkapkan oleh Sides Sudyarto Ds pendiri Yayasan Rayakultura dalam pembukaan  Creative Writing Workshop (CWW) di SMK bhakti Praja Jepara, pada kamis (19/05). Dalam pembukaannya sides mengatakan bahwa bangsa ini sangat tertinggal dengan bangsa-bangsa barat utamanya dalam segi bahasa. “ Banyak mahasiswa yang masih acak-acakan dalam menulis, apalagi yang baik dan benar, menulis yang mudah dibaca orang pun masih kesulitan,” ungkapnya. Didasari dengan pemikiran seperti itu maka Sides dan Naning Pranoto mendirikan suatu wadah yang diberi nama Raya Kultura. CWW diikuti oleh para pelajar SMP dan SMA se kabupaten Jepara itu bertujuan untuk melatih kreativitas pelajar dalam dunia tulis menulis, utamanya menulis cerita pendek (cerpen). Dalam penuturannya Naning Pranoto mengungkapkan bahwa tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan, karena kita dapat menuangkan imajinasi kita dalam suatu karya. “Men

Permen Jahe

Oleh : Rif'ul Mazid Maulana Segera Kulucuti busanamu Untuk kuhisap kehangatanmu Mengalir nafsu jiwaku Sembari merasakan beku tulangku Terlilit dalam guyuran hujan Menanti besi tua menyapa Resah menghantui persinggahanku Karna mentari telah sembunyi Mencair keringatku Disaat kurasakan nikmat parasmu Menghilangkan letih Yang menumpuk kepalaku

Tamparan Angin kemarau

Oleh Rif'ul Mazid Maulana  sapuan angin menerpa mukaku mengusap  air mata tanggisanku kuyakinkan hati yang hancur kutegakkan jiwa yang gugur daun kering berterbangan menghias pusaran dunia aku patah arah, harus kemanakah diriku? kuikuti jejak merpati yang menari-nari diangkasa, bersiul-siul tiada dosa, kuingin bebas sepertimu.

Kapan Elang Meminang?

Puisi Rif’ul Mazid Maulana Hari esok memanggilku Menghantam tugas yang bertumpuk Kemana lagi? Harus kemana aku buang jasadku? Terpuruk daku dalam tertawan globalisasi Mengakar impian untuk pembesar Inilah yang dibilang kemerdekaan? Apakah ini penghargaan untuk bung karno? Tatap Negara barat yang perkasa! Bercerminlah! Pada rumpun melayu yang Berjaya Camkan! Kata-kata Bung Tomo Merdeka Merdeka Merdeka Indonesia? Tahun ini dibilang pemerintah berhasil Angka kemiskinan menurun Tapi engkau tahu? penjajahan ekonomi terus meraja Tapi engkau tahu? Pengemis sudah menjadi profesi Penggusuran menjadi program kerja Korupsi telah membudaya Merah tanda berani Putih makna suci Tapi engkau tau? Sekarang telah menjadi bahang tertawaan Monas telah runtuh Terkubur dengan argumen yang berujung Harta, tahta, wanita

Imajinasi

Puisi Rif'ul Mazid Maulana Bertalu dalam bunyi-bunyi Hitung langkah yang kutempuh Usapkan peluh yang melepuh Tersebab dekap kota terasa sesak Serpihan sisa imajinasi Berserak di lantai Ingin ku raih pundak matahari Untuk bekal esok pagi Bebas! Tanpa jeruji besi Itu surga hidupku Berlari, Bernyanyi dan menari Sesuka hati, Sepuas jiwa Bersua di selubung polusi Meraih impian dalam gulungan ekonomi Kusimpan nyawa kreasiku Karena sekarang karya tak bermateri

Menggapai Bayangmu

Puisi Riful Mazid Maulana bibir merah muda menawan jiwa paras ayu selalu menyelubungi kalbu polah lucumu menggemparkan hatiku kutorehkan tinta cinta pada setiap langkahmu dekaplah tubuhku di kala rindu sandarkan hatimu di kala sendu sungguh elok cahaya matamu berseri-seri seperti sinar firdaus akan kupinang dirimu sebagai permaisuriku (Antologi Puisi-Sebatang Rusuk Untukmu, Samudra, 2011)    

Meski Ramadhan, Peringatan HUT RI Tetap Meriah

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 66 tahun 2011, Rabu (17/08) MA Walisongo Pecangaan Menggelar berbagai macam perlombaan. Diantarannya lomba lari bakiak, lomba baca teks proklamasi dan lomba baca puisi. Muhamad Qulub, ketua panitia kegiatan tersebut mengatakan meskipun pada tahun 2011 peringatan tujuhbelasan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tetapi semangat siswa-siswi untuk berpartisipasi sangat tinggi.   “Semua kelas tidak ada yang absen mengirimkan perwakilannya dalam lomba ini, hal ini membuktikan bahwa walaupun bulan puasa tetapi semangat Nasionalisme siswa-siswi tidak pernah menurun,” ungkapnya. Kegiatan yang diawali dengan upacara kemerdekaan tersebut dipusatkan di halaman sekolah. Meskipun matahari menyengat namun tidak menghambat berjalannya semua rangkaian kegiatan. “Perlombaan yang kami adakan pada hari kemerdekaan ini hanya bersifat pertandingan persahabatan, kami harapkan setelah peyelenggaraan kegiatan ini hubungan antarkelas da

IPNU-IPPNU Pelopor Pemilih Pemula

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pecangaan menggelar sosialisasi pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jepara tahun 2012, Senin (22/8) di gedung  Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWCNU) kecamatan setempat. Sosialisasi diikuti oleh 70 peserta dari berbagai elemen organisai pelajar, diantaranya adalah dari Organisasi siswa intra sekolah (OSIS), Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU Se-Kecamatan Pecangaan. Khoirul, anggota PPK mengungkapkan bahwa semenjak ditetapkannya Undang-Undang tentang Otonomi Daerah setiap Kabupaten atau Kota dapat menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). “Undang-Undang No. 12 tahun 2008 dengan jelas menegaskan tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum, selain itu juga didukung dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemda dan UU No. 22 tahun 2004 mengenai Pemilu,” Ungkap khoirul. Pada Pemilu yang akan dilaksanakan tanggal 29 Januari 2011 nanti, KPUD kabupaten Jepara telah membentuk 16 PPK, serta mempersiapkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwa

Dialog Ramadhan PK IPNU-IPPNU MA Walisongo

Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) MA Walisongo Pecangaan mengadakan Dialog Ramadhan 1432 H, Ahad (21/08) kemarin bertempat di aula sekolah. Shofwatun Amaliyah, ketua PK IPPNU MA Walisongo mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan puncak dari rangkaian kegiatan selama bulan Ramadhan. “Setiap pulang sekolah selama bulan Ramadhan, semua pengurus IPNU-IPPNU mengadakan acara tadarus al-Qur’an bersama. Pada acara ini kami juga melakukan khataman al-Qur’an,” ungkapnya saat di temui disela-sela kegiatan. Kegiatan yang diikuti oleh 60 peserta dari pelbagai organisasi yang berada di bawah naungan MA Walisongo tersebut, juga melibatkan para pengurus OSIS MTs dan SMP Walisongo Pecangaan. Pemateri dalam kegiatan dengan tema “Menumbuhkan sikap kepemimpinan Nahdlatul Ulama’ dalam jiwa pelajar” adalah Muhammad Muftil Umam (Ketua IPNU Cabang Jepara) dan Santi Andriyani (Ketua IPPNU Cabang Jepara). Kepala Madrasah Aliyah Wal