Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

MA Walisongo Peringati Hari Aids Se Dunia

Foto Bersama Setelah Beraksi Guna memperingati hari Aids se dunia yang jatuh pada Kamis (01/12), seluruh elemen organisasi Madrasah Aliyah Walisongo yang terdiri dari OSIS, IPNU IPPNU, PMR dan Pramuka mengadakan orasi dan pembagian selebaran kepada para pengguna jalan. Kegiatan yang diselenggarakan mulai pukul 06.30 hingga 08.00 wib tersebut, di pusatkan dijalan raya Jepara-Kudus tepatnya di depan masjid besar walisongo. Irbab Aulia Amri, S.Pd pembina kegiatan tersebut, menuturkan bahwa kegiatan peringatan Aids itu merupakan agenda wajib organisasi yang ada di MA Walisongo. “Sejak tahun 2009 kami telah melakukan peringatan hari Aids dengan beragam cara. Pada tahun ini kami memperingatinya dengan membagikan selebaran dan orasi kepada masyarakat pengguna jalan,” tuturnya. Irbab, juga menambahkan bahwa tujuan dari kegitan tersebut bukan semata-mata hanya memperingati hari Aids namun yang terpenting adalah memberikan pendidikan terhadap bahaya penyakit Aids. “Penyakit Aids yang disebabkan

Konfercab XXIII PC IPNU IPPNU Jepara

Jepara – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kabupaten Jepara menyelenggarakan Konferensi Cabang yang ke XXIII, pada Sabtu hingga Ahad (19-20/11) lalu. Konferensi yang dipusatkan di gedung NU Jepara tersebut diikuti oleh ratusan anggota yang terdiri dari Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Ranting (PR) hingga Pimpinan Komisariat (PK) yang ada di sekolah maupun pesantren. Muhammad Muftil Umam, ketua PC IPNU Jepara pada laporannya mengatakan bahwa masih ada sebagian PAC yang tidak dapat mengikuti konfercab tersebut. “PAC Karimun Jawa merupakan salah satu Pimpinan Anak Cabang yang tidak dapat mengikuti Konfercab ini, hal itu dikarenakan beberapa hal diantaranya adalah mobilisasi yang sulit dan jauh dengan tempat konfercab serta fakumnya PAC Karimunjawa,” ungkap Umam. Muftil, menambahkan bahwa pada Konferensi yang ke XXIII tersebut, tidak hanya diisi dengan agenda pokok seperti sidang pleno tata tertib, penyampaian laporan

Kota Mati

Oleh : Rif’ul Mazid Maulana Rumput-rumput Menjulang di atas gedung Rayap-rayap Berkeliaran di aspal Daun kering terbang Menampar muka lesu Melihat mesin-mesin berkarat Yang tak bertuan Sungguh berontak hatiku Meraung, meringis dan menjerit Kala sampah menimbun Tak beradap Kau jamah perawan kotaku Dengan nafsu amarahmu

Lunturnya Bahasa Indonesia

Oleh Rif’ul Mazid Maulana Sumber : ( Suaramerdeka.com) Perkembangan Bahasa Indonesia akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Hal itu dikarenakan semakin tidak pedulinya generasi muda terhadap bahasa persatuan. Banyak generasi penerus bangsa tidak mengerti ejaan yang tepat serta ketatabahasaan yang baik, sehingga Bahasa Indonesia terkesan menjadi bahasa rancu. Pada awalnya masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan dialek lokal sebagai alat komunikasi. Namun dengan semakin luasnya kebutuhan manusia dan menuntut berinteraksi dengan masyarakat di lain daerah yang mempunyai dialek lokal berbeda-beda, maka diperlukan bahasa untuk mempersatukan pluralisme bahasa di Nusantara. Sebelum Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa pemersatu, banyak tokoh negara yang mengusulkan bahasa Jawa sebagai bahasa persatuan. Bahasa Jawa mempunyai tatanan dan perbendaharaan kata yang lebih indah dan lugas. Namun karena suku bangsa di Indonesia tidak hanya dari suku Jawa, sehingga hal itu tidak diterima s

Sajak Embun

Oleh : Rif'ul Mazid Maulana Menahan surya dengan kesucianmu Mengusap bersih debu kehidupan Engkau buka mata mereka Sebelum mereka bersujud padaNya Lewat dekap salju Kau lelehkan mata mereka Lewat ketulusan batin Kau rajut hati mereka Sebelum burung bersua Kau selimuti cakrawala Kau tutupi lubang dunia Untuk menghirup harum surga Andai matahari tak menjemputmu Ingin kutitahkan engkau dalam hatiku Mugkin tak akan terwujud Walau bumi telah tertutup

Karakteristik Pesantren dan Pramuka

Apabila kita ketahui lebih dalam antara pola pendidikan di pesantren dan pola pendidikan yang ada pada kegitan pramuka maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa senyogyanya kedua hal tersebut bertujuan untuk membina watak manusia agar menjadi orang yang baik, mandiri, bertanggung jawab dan dapat menjadi suri tauladan bagi orang lain. Banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan di pesantren merupakan pendidikan kelas bawah, pendidikan yang tak bernilai ekonomis dan pendidikan yang kolot. Namun apabila kita tela’ah secara lebih jauh tentang pesantren maka kita akan mengetahui sejatinya arti pendidikan yang sebenarnya. Pola pengajaran yang ada di pesantren, kita di tuntut untuk hidup sederhana dan mandiri. Kebisaan inilah yang membuat karakteristik para ulama’ menjadi seorang yang disegani di masyarakat. Dapat dapat menjadi teladan bagi orang lain. Karakter seperti inilah yang seperti yang sekarang ini telah digencarkan untuk mencapai taraf pendidikan berkarakter. Pada pendidikan pes

Pramuka Pembentuk Akhlaq Mulia

Pramuka  merupakan singkatan dari Praja Muda Karana. Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa memiliki kepribadian dan akhlak mulia kaum muda, Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda, Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan. Kegiatan kepramukaan harus kita tanamkan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, menggingat sangat pentingnya kegiatan itu untuk membentuk kepribadian seseorang. Dalam kepramukaan ada sepuluh butir pokok penanaman kepribadian yang selalu diterapkan dalam pelbagai kegiatan, sepuluh butir haluan kepramukaan tersebut biasa disebut dengan Dasadharma Pramuka. Isi d

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda
“Tidak akan ada budaya tanpa ada bahasa,” begitulah sepatah kata yang kaya akan makna yang diungkapkan oleh Sides Sudyarto Ds pendiri Yayasan Rayakultura dalam pembukaan  Creative Writing Workshop (CWW) di SMK bhakti Praja Jepara, pada kamis (19/05). Dalam pembukaannya sides mengatakan bahwa bangsa ini sangat tertinggal dengan bangsa-bangsa barat utamanya dalam segi bahasa. “ Banyak mahasiswa yang masih acak-acakan dalam menulis, apalagi yang baik dan benar, menulis yang mudah dibaca orang pun masih kesulitan,” ungkapnya. Didasari dengan pemikiran seperti itu maka Sides dan Naning Pranoto mendirikan suatu wadah yang diberi nama Raya Kultura. CWW diikuti oleh para pelajar SMP dan SMA se kabupaten Jepara itu bertujuan untuk melatih kreativitas pelajar dalam dunia tulis menulis, utamanya menulis cerita pendek (cerpen). Dalam penuturannya Naning Pranoto mengungkapkan bahwa tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan, karena kita dapat menuangkan imajinasi kita dalam suatu karya. “Men

Permen Jahe

Oleh : Rif'ul Mazid Maulana Segera Kulucuti busanamu Untuk kuhisap kehangatanmu Mengalir nafsu jiwaku Sembari merasakan beku tulangku Terlilit dalam guyuran hujan Menanti besi tua menyapa Resah menghantui persinggahanku Karna mentari telah sembunyi Mencair keringatku Disaat kurasakan nikmat parasmu Menghilangkan letih Yang menumpuk kepalaku

Tamparan Angin kemarau

Oleh Rif'ul Mazid Maulana  sapuan angin menerpa mukaku mengusap  air mata tanggisanku kuyakinkan hati yang hancur kutegakkan jiwa yang gugur daun kering berterbangan menghias pusaran dunia aku patah arah, harus kemanakah diriku? kuikuti jejak merpati yang menari-nari diangkasa, bersiul-siul tiada dosa, kuingin bebas sepertimu.

Kapan Elang Meminang?

Puisi Rif’ul Mazid Maulana Hari esok memanggilku Menghantam tugas yang bertumpuk Kemana lagi? Harus kemana aku buang jasadku? Terpuruk daku dalam tertawan globalisasi Mengakar impian untuk pembesar Inilah yang dibilang kemerdekaan? Apakah ini penghargaan untuk bung karno? Tatap Negara barat yang perkasa! Bercerminlah! Pada rumpun melayu yang Berjaya Camkan! Kata-kata Bung Tomo Merdeka Merdeka Merdeka Indonesia? Tahun ini dibilang pemerintah berhasil Angka kemiskinan menurun Tapi engkau tahu? penjajahan ekonomi terus meraja Tapi engkau tahu? Pengemis sudah menjadi profesi Penggusuran menjadi program kerja Korupsi telah membudaya Merah tanda berani Putih makna suci Tapi engkau tau? Sekarang telah menjadi bahang tertawaan Monas telah runtuh Terkubur dengan argumen yang berujung Harta, tahta, wanita

Imajinasi

Puisi Rif'ul Mazid Maulana Bertalu dalam bunyi-bunyi Hitung langkah yang kutempuh Usapkan peluh yang melepuh Tersebab dekap kota terasa sesak Serpihan sisa imajinasi Berserak di lantai Ingin ku raih pundak matahari Untuk bekal esok pagi Bebas! Tanpa jeruji besi Itu surga hidupku Berlari, Bernyanyi dan menari Sesuka hati, Sepuas jiwa Bersua di selubung polusi Meraih impian dalam gulungan ekonomi Kusimpan nyawa kreasiku Karena sekarang karya tak bermateri

Menggapai Bayangmu

Puisi Riful Mazid Maulana bibir merah muda menawan jiwa paras ayu selalu menyelubungi kalbu polah lucumu menggemparkan hatiku kutorehkan tinta cinta pada setiap langkahmu dekaplah tubuhku di kala rindu sandarkan hatimu di kala sendu sungguh elok cahaya matamu berseri-seri seperti sinar firdaus akan kupinang dirimu sebagai permaisuriku (Antologi Puisi-Sebatang Rusuk Untukmu, Samudra, 2011)    

Meski Ramadhan, Peringatan HUT RI Tetap Meriah

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 66 tahun 2011, Rabu (17/08) MA Walisongo Pecangaan Menggelar berbagai macam perlombaan. Diantarannya lomba lari bakiak, lomba baca teks proklamasi dan lomba baca puisi. Muhamad Qulub, ketua panitia kegiatan tersebut mengatakan meskipun pada tahun 2011 peringatan tujuhbelasan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tetapi semangat siswa-siswi untuk berpartisipasi sangat tinggi.   “Semua kelas tidak ada yang absen mengirimkan perwakilannya dalam lomba ini, hal ini membuktikan bahwa walaupun bulan puasa tetapi semangat Nasionalisme siswa-siswi tidak pernah menurun,” ungkapnya. Kegiatan yang diawali dengan upacara kemerdekaan tersebut dipusatkan di halaman sekolah. Meskipun matahari menyengat namun tidak menghambat berjalannya semua rangkaian kegiatan. “Perlombaan yang kami adakan pada hari kemerdekaan ini hanya bersifat pertandingan persahabatan, kami harapkan setelah peyelenggaraan kegiatan ini hubungan antarkelas da

IPNU-IPPNU Pelopor Pemilih Pemula

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pecangaan menggelar sosialisasi pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jepara tahun 2012, Senin (22/8) di gedung  Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWCNU) kecamatan setempat. Sosialisasi diikuti oleh 70 peserta dari berbagai elemen organisai pelajar, diantaranya adalah dari Organisasi siswa intra sekolah (OSIS), Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU Se-Kecamatan Pecangaan. Khoirul, anggota PPK mengungkapkan bahwa semenjak ditetapkannya Undang-Undang tentang Otonomi Daerah setiap Kabupaten atau Kota dapat menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). “Undang-Undang No. 12 tahun 2008 dengan jelas menegaskan tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum, selain itu juga didukung dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemda dan UU No. 22 tahun 2004 mengenai Pemilu,” Ungkap khoirul. Pada Pemilu yang akan dilaksanakan tanggal 29 Januari 2011 nanti, KPUD kabupaten Jepara telah membentuk 16 PPK, serta mempersiapkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwa

Dialog Ramadhan PK IPNU-IPPNU MA Walisongo

Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) MA Walisongo Pecangaan mengadakan Dialog Ramadhan 1432 H, Ahad (21/08) kemarin bertempat di aula sekolah. Shofwatun Amaliyah, ketua PK IPPNU MA Walisongo mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan puncak dari rangkaian kegiatan selama bulan Ramadhan. “Setiap pulang sekolah selama bulan Ramadhan, semua pengurus IPNU-IPPNU mengadakan acara tadarus al-Qur’an bersama. Pada acara ini kami juga melakukan khataman al-Qur’an,” ungkapnya saat di temui disela-sela kegiatan. Kegiatan yang diikuti oleh 60 peserta dari pelbagai organisasi yang berada di bawah naungan MA Walisongo tersebut, juga melibatkan para pengurus OSIS MTs dan SMP Walisongo Pecangaan. Pemateri dalam kegiatan dengan tema “Menumbuhkan sikap kepemimpinan Nahdlatul Ulama’ dalam jiwa pelajar” adalah Muhammad Muftil Umam (Ketua IPNU Cabang Jepara) dan Santi Andriyani (Ketua IPPNU Cabang Jepara). Kepala Madrasah Aliyah Wal

Jika allah bersabda

Oleh : Rif'ul Mazid Maulana Doh gusti… Kala langit tak membiru lagi Pengikut kanjeng nabi telah buta hati Tak bisa membedakan yang baik dan hina Doh gusti… Angin Eropa membawa Petaka Menjajah Moral anak cucu adam Membakar habis pecinta Al Qur’an Doh gusti… Facebook, Twitter, Blogger Lebih dikaji dari pada sabdaMu Lebih meraja dipelosok pertiwi Doh gusti… Andai aku tau? Aku tak ingin terlahir di Dunia Yang hanya berebut masuk neraka Doh gusti… Andaikan engkau bersabda Akan kau tuntun mata buta hambamu Meninggalkan belenggu jajahan Dunia

Jilbabku Pagar Fitnah

Bertahun-tahun aku dibesarkan pada dunia pesantren. Dari kecil hingga dewasa, aku selalu dalam asuhan dan bimbingan para kyai. Setiap perilakuku di adili dengan hukum islami. Mungkin, ini hidup yang terbaik dengan kondisi yang sekarang. Pesantren tempat aku membekali diri dengan ilmu agama ini, bertempat didalam lingkaran dosa. Lingkungan dengan sebagian besar penduduk bekerja sebagai pekerja seks komersil. Setiap malam datang rumah warga seakan berubah menjadi ajang pemuas nafsu. Gemerlap lampu diskotik dan gemuruh musik dangdut, selalu terdengar disetiap rumah. Dahulu Ibuku merupakan seorang pelacur, sehari-hari dia melayani para lelaki hidung belang. Mungkin faktor lingkungan yang memaksa dirinya. Hingga pada akhirnya Ibuku hamil tanpa tau siapa yang harus bertangguangjawab. Semua lelaki mengelak dengan kondisi seperti itu. Dia telah pasrah akan semua itu, dia membesarkanku seorang diri. Setelah kelahiranku, ibuku merasa beban hidupnya bertambah. Bukannya dia bertaubat, justru teru

Menggapai Impian

Pagi masih gelap, matahari belum menampakkan senyumannya. Suasana hening seakan tidak ada kehidupan masih menyalimuti sebuah desa kecil dipinggiran kota. Namun hal ini bertolak belakang dengan kehidupan disebuah rumah kecil yang ditinggali oleh Nur Halimah dan Ibu Aminah. Nur Halimah, begitu orang-orang menyapanya. Dia merupakan seorang dengan banyak kekurangan. Dia sudah ditinggal pergi ayahnya sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Kehidupan yang begitu berat yang harus dijalaninya ditengah-tengah krisis ekonomi sekarang ini. Sejak ayahnya meninggal keadaan ekonomi keluarganya semakin terepuruk, hingga akhirnya dia hanya bersekolah sampai Sekolah Menengah Atas. Jam didinding masih menunjukkan pukul 03.00 Wib, namun suasana ruang dapur halimah sudah ramai. Terdengar riuhnya suasana minyak goreng yang mendidih. Mulai dari fajar dia sudah membuat roti-roti basah dan serambi. Keahlian yang diwarisi dari ibunya membuatnya sudah btidak sukar lagi membuatnya. Roti-roti basah  dan serambi

Katakan Tidak Pada Rokok

Dewasa ini, sudah tidak asing dibenak kita dengan rokok. Hampir disetiap tingkatan usia gemar pada benda yang mengakibatkan candu. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Merokok tidak hanya pada kaum lai-laki saja, namun sekarang banyak kaum hawa yang senang mengkonsumsinya. Meskipun pada setiap bungkus rokok sudah diberi tulisan tentang bahaya merokok namun masyarakat kita seakan tidak mempedulikannya. Sebagian orang awalnya hanya coba-coba mengkonsumsi rokok namun dari itu dilakukan terus-menerus sehingga mengakibatkan kecanduan sampai ketergantungan. Menurut mereka merokok dapat membuat mereka pandai bergaul, dapat meningkatkan percaya diri, membuat penampilan menjadi keren dan juga menjadi lebih kelihatan tambah dewasa. Kebiasaan merokok tidak hanya merusak kesehatan namun juga mengganggu kenyamanan orang lain (perokok pasif). Akibat-akibat dari kebiasaan merokok dapat kita golongkan menjadi dua yitu akibat dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek

Ramadhan, MA Walisongo Kaji Arbain Nawawi

Dalam rangka mengisi bulan suci Ramadhan 1432 H, MA Walisongo Pecangaan mengadakan pengajian Kitab klasik. Pengajian tersebut dilaksanakan sebelum jama’ah solat Dzuhur pada tanggal 3-25 Agustus di Aula madrasah. Kegiatan yang mengkaji kitab ‘Arbain Nawawi’ tersebut, diikuti oleh semua siswa-siswi MA Walisongo.  Ahmad Mukhlisin, A. Md, Wakil kepala bagian kegamaan dan hubungan masyarakat mengatakan bahwa kitab  ‘Arbain Nawawi’ dipilih sebagai bahan kajian karena pada kitab itu berisi hadist-hadist tentang tuntunan kehidupan. “Hadits-hadits dalam kitab  ‘Arbain Nawawi’ berisi tentang pedoman dan prinsip untuk menjadi hamba allah yang lebih bertaqwa,” tuturnya. Dengan semakin runtuhnya moral generasi muda, lanjut Mukhlisin, perlu adanya pengajaran dan pelajaran tentang Ahklaq dan Aqidah, karena dalam suatu hadist sudah dijelaskan bahwa Ahklaq lebih tinggi derajatnya dari pada ilmu pengetahuan. “Dengan hal tersebut maka pada bulan Ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk memberikan pendid

Halal Bi Halal MA Walisongo Pecangaan

Keluarga besar Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan Jepara mengadakan Halal Bi Halal, Sabtu (10/9) kemarin di halaman sekolah. Halal Bi Halal diikuti seluruh guru, karyawan dan siswa. Kegiatan yang dimulai dengan apel itu merupakan tradisi tahunan yang selalu dilaksanakan setelah hari raya idul fitri. Selain sebagai kegiatan awal sebelum proses pembelajaran. Halal Bi Halal juga merupakan sarana untuk bersitarurahmi dan memperkokoh hubungan harmonis antara guru dengan murid. Kepala Madrasah, Drs Rohmadi AF dalam pidatonya mengatakan bahwa acara tersebut merupakan ajang untuk saling memaafkan dan berintropeksi diri, antara guru dengan murid maupun sebaliknya. “Pada saat terlaksananya proses belajar-mengajar terkadang tercipta suatu kesalahan, baik hal itu dari guru maupun dari murid. Maka dengan adanya hal ini kami harapkan antara guru dengan murid saling memaafkan,” ungkapnya. “Pasca libur hari raya idul fitri kami harapkan siswa akan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Sehingga

MA Walisongo Juarai Olimpiade Sains Kemenag Jepara

Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan memperoleh juara 1 pada Olimpiade Sains yang diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, kamis (15/09). Olimpiade diwakili Naila Syu’batul Ulya (XII IPA). Mata pelajaran yang diujikan pada lomba tersebut adalah Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris dan Biologi. Lomba yang diikuti oleh seluruh Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Jepara itu, menempatkan MA Walisongo pada peringkat pertama dengan nilai 52,0. Drs Rohmadi AF, Kepala MA Walisongo Pecangaan menuturkan bahwa potensi siswa dalam bidang Akademik maupun non-akademik tidak perlu lagi kita ragukan. “Sebenarnya semua siswa-siswi MA Walisongo mempunyai potensi yang sangat baik. Dengan adanya hal tersebut maka kita sebagai pendidik berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan bakat siswa,” ungkapnya. “Olimpiade sains ini merupakan salah satu sarana kita dalam mengupayakan peningkatan potensi akademik siswa. Dengan diperolehnya hasil gemilang pada lomba tersebut kami selaku pimpin

Beragam, Ekstrakurikuler MA Walisongo Pecangaan

Untuk mengembangkan bakat dan potensi siswa, Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan tersebut diselenggarakan setelah pulang sekolah, mulai pukul 13.30-16.45 Wib. Pembinaan diluar jam sekolah tersebut diikuti oleh seluruh siswa. Mukhlisin S.Pd, M.Sc wakil kepala bagian kesiswaan menuturkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tersebut dibagi menjadi lima bidang. “Kegiatan pembinaan dan pelatihan ini meliputi lima hal yaitu bidang pendahuluan bela negara, pendidikan seni budaya, keagamaan, pengembangan olahraga dan bidang pengembangan intelektual,” tuturnya.  Kegiatan ekstra bidang bela negara diantaranya Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Sedangkan untuk mengembangkan bakat siswa dalam bidang seni budaya, MA Walisongo juga membina siswanya melalui Jurnalistik, Kaligrafi, Melukis, Rebana dan Teater. Dalam hal agama, madrasah membina peserta didik dengan Tilawatul  Qur’an (MTQ) dan Tutorial. “Dalam upaya mewadah

Pesantren Walisongo Pecangaan Boyong 6 Tropi

Porseni dan Kemah Santri 2011   Pondok Pesantren Walisongo Pecangan mengikuti Porseni dan Kemah Santri 2011 yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Jum’at-Ahad (23-25/9) di MTs PB Roudlotul Mubtadiin Balekambang Nalumsari Jepara. Muhdi, Kepala Kemenag Jepara menuturkan bahwa Porseni dan Kemah Santri tersebut meliputi bidang kepramukaan, olahraga dan kesenian. “Kegiatan tersebut diisi dengan pelbagai perlombaan dan acara keagamaan. Ragam lomba yang di pertandingkan diantaranya adalah Lomba Baris-berbaris (LBB), Pionering, Mading 2D, Baca Kitab Klasik (mufakat), Puitisasi al-Aur’an, Cipta Puisi, Pidato Bahasa Inggris, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris, Tenis Meja, Seni Kriya, Kaligrafi dan Teknologi Tepat Guna (TTG),” tuturnya. Selain itu, untuk melestarikan tradisi Nahdlatul Ulama’ kegiatan tersebut juga diisi dengan berbagai acara keagamaan diantaranya adalah tadarus al-Qur’an sehabis shalat Maghrib, tahlilan, istighotsah, shalawatan dan ziarah ku

1 Oktober, MA Walisongo Ulangan Tengah Semester

Ulangan Tengah Semester Gasal (UTSG) tahun pelajaran 2011-2012 di Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan akan diselenggarakan mulai Sabtu-Ahad (01-09/10). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan karena sebagai sarana tolak ukur untuk mengukur kemampuan siswa dalam bidang akademis. Ahmad Zainuddin, S.Kom, ketua penyelenggara kegiatan UTSG mengatakan bahwa persiapan infrastruktur maupun teknis penyelenggaraan telah mencapai 95%. “Persiapan kami untuk menyelenggarakan kegiatan ini sudah mencapai akhir, soal-soal pelajaran takhasus yang kami buat secara mandiri juga sudah siap semua,” ungkapnya. “Selain itu, soal-soal mapel yang dari LP Ma’arif NU Jepara juga sudah siap sehingga untuk semua teknis persiapan kami kira sudah hampir final tinggal administrasi siswa,” tambahnya. Drs Santoso, Wakil kepala bagian kurikulum mengharapkan bahwa siswa dapat mempersiapkan untuk UTSG itu dengan matang. “Siswa harus mempersiapkan mid semester ini dengan matang agar hasil yang dicapai

Pesta Demokrasi Ala MA Walisongo

Siswa Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan Kamis (27/10) lalu, disibukkan dengan kegiatan pemilihan ketua OSIS, IPNU dan IPPNU. Pemilihan yang diselenggarakan secara langsung tersebut, dimulai pukul 08.00 hingga 11.30 Wib. Pesta demokrasi siswa itu merupakan agenda wajib untuk memilih seorang pemimpin dimasing-masing organisasi. Pada tahun ini ada 15 siswa yang mencalonkan diri, masing-masing 5 calon setiap organisasi. Siswa yang mencalonan diri sebagai ketua OSIS diantaranya adalah Rif'ul Mazid Maulana (XI IPA), Ahmad Sirojudin ( XI Keagamaan), Saiun Anwar (XI IPS), Muhammad Ahmad Shalahuddin (X A) dan Nur Syarifuddin (X B). Untuk organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) juga ada lima siswa yang mencalonkan diri, Muhammad Ribatul Huda (XI IPA), Ali Mabrur (XI Keagamaan), Amin Ma'ruf (XI IPS), Muhammad Nur Faruq (X A) dan Saiful Latif (X B). Sedangkan siswa yang mencalonkan diri untuk menjadi ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Wafa Rohma Fauziah (XI IPA)

MA Walisongo Ikuti Lomba Perpajakan

Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan berpartisipasi pada kegiatan Lomba Perpajakan "Tax For Student", Kamis (29/09). Kegiatan yang diadakan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, dipusatkan di Gedung Wanita Jepara. Kegiatan yang diperlombakan adalah Lomba Cedas Cermat, Lomba Performance dan Lomba Poster Perpajakan.   Bupati Jepara, Drs Hendro Martojo MM, dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan tersebut merupakan proses sosialisasi kepada pelajar mengenai perpajakan. “Pelajar merupakan elemen terpenting dalam mewujudkan program Menuju Jepara Tertib Pajak (MJTP),” tutunya. Kegiatan yang diikuti oleh lima belas SMA se-kabupaten Jepara menempatkan MA Walisongo sebagai satu-satunya Madrasah Aliyah swasta yang mendapatkan undangan dari KPP Pratama Jepara. Mukhlisin, S.Pd, M.Sc,Wakil kepala bagian Kesiswaan mengatakan bahwa hal tersebut membuktikan bahwa MA Walisongo merupakan salah satu Madrasah Aliyah unggulan. “Tidak semua Madrasah Aliyah dapat mendapatkan kehormatan untuk megi