Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Album Ketiga Jawaso “Seruan Illahi” Diluncurkan

Kiri : Muhammad Muftil Umam dan Abdullah Karim Jepara-Jamiyyah Shalawat Walisongo (Jawaso) belum lama ini meluncurkan album ketiganya yang bertajuk Seruan Ilahi. Album tersebut merupakan bukti eksistensi Jawaso dalam menyerukan gema shalawat di Kabupaten Jepara. Abdullah Karim, perintis grup rebana mengatakan mulai tahun 2010-2012 sudah 3 album yang Jawaso luncurkan. Ketiga album tersebut adalah Pujaanku (2010), Anugerah (2011) dan Seruan Illahi (2012). Karim menerangkan pada album ketiga tersebut ada depalan lagu yang semuanya hasil ciptaan anggota Jawaso. “Meski sudah ada lirik arabnya dalam kitab namun semua lagu nadanya kami aransemen ulang,” terangnya. 8 lagu tersebut adalah Utamanya Sholawat (Asraf), Ahli Nabi (Karim), Annabi (Asraf), Tuhan Kami (Karim), Kalimat Tauhid (Karim), Asyik (Karim) Cahaya Nabi (Arul) dan Bersholawatlah (Faiz).

Pembelajaran Outdoor di Minati Siswa

Siswa MA Walisongo Sedang Berfoto Bersama Pecangaan -Pembelajaran tidak selamanya di dalam ruangan, namun juga dapat dilakukan diluar ruangan. hal tersebut yang sekarang baru digalakkan oleh Muhlisin, S.Pd, M.Sc guru Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan. Baru-baru ini, dia mengajak peserta didiknya kelas X A Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan mendaki gunung Muria yang berada di Kabupaten Kudus untuk  mencari tumbuhan dan hewan sebagai bahan pembelajaran Biologi yang di ampunya. Muhlisin mengatakan bahwa pembelajaran di luar ruangan sangat diminati siswa. “Pembelajaran seperti ini sangat diminati siswa, selain tujuan dari pembelajaran sampai kepada siswa, mereka juga dapat mengaplikasikannya secara langsung,” Katanya. Alasan dipilihnya Muria sebagai tujuan pembelajarannya, beliau menjelaskan bahwa di gunung muria masih dapat ditemui banyak tumbuhan dan bunga yang beranekaragam.

Tahun Baru sebagai Momentum Memperbaiki Diri

(Tausyiah KH Nurahmat MA Rohim, S.Ag) Sekarang kita telah berhijrah dari tahun 1433 H ke 1434 H. perubahan tersebut tidak hanya dapat kita maknai sebagai hukum alam, bahwa waktu akan terus berputar, hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Semua itu tidak dapat terulang kembali. Sehingga dalam rangka menyambut datangnya tahun baru 1434 H, perlu kita evaluasi diri kita baik secara kemasyarakatan maupun keimanan. Kata Hijrah dapat kita maknai sebagai perpindahan atau pindah. Yang berarti kita telah berpindah dari suatu hal ke hal lainnya. Dalam sejarah ke Rosulan, nabi Muhammad SAW pada masanya telah berhijrah dari Makah menuju Madinah. Hijrah tersebut tidak terlepas dari perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memperbaiki Taulid dan meyebarkan agama Allah kepada masyarakat Madinah. Langkah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW tersebut sedikit membuahkan hasil yang gemilang dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu masih banyak lagi makna Hijrah yang dapat kita telusur

IPNU-IPPNU MA Walisongo Gelar Gebyar Muharram

Pembacaan Maulid oleh Jawaso MA Walisongo Pecangaan Jepara-Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan menggelar kegiatan gebyar Muharram 1434 H, Sabtu (17/11). Kegiatan tersebut, bersamaan dengan pelantikan dan temu alumni PK IPNU-IPPNU MA Walisongo serta up grading. Ahmad Auliya Asror, ketua PK IPNU MA Walisongo mengatakan bahwa gebyar Muharram merupakan agenda wajib IPNU-IPPNU. “Gebyar Muharram tersebut merupakan agenda wajib IPNU-IPPNU dalam menyambut tahun baru Hijjriyah,” katanya. Auliya, menjelaskan pada tahun ini gebyar Muharram juga dirangkai dengan beberapa acara. “Bersamaan dengan Gebyar Muharram ini juga diadakan pelantikan, temu alumni serta Up grading,” jelasnya. Dia menuturkan momentum tahun baru HiJjriyah sebagai peserta didik perlu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. “Tahun baru HiJjriyah ini harus di maknai oleh seluruh peserta didik untuk meningkatkan keimanan dan ket

7 Siswa MA Walisongo Ikuti Pelatihan Jurnalistik

Menulis Sekali Duduk, di pandu Oleh Rif'ul Mazid Maulana Pecangaan -Tujuh siswa Madrasah Aliyah Walisongo mengikuti kegiatan pelatihan dasar jurnalistik yang diadakan oleh SMA Walisongo Pecangaan, pada Kamis-Jum’at (8-9/11). Dia adalah Mafaza Nur Aqliyah, Nur Laily Dwi Astutik, Via Utami Putri, Rika Agustina Sa’id, Liyana Fitri, Rizky Aryan Taufiq dan Ainul Yaqin. Syaiful Mustaqim, Pembina ekstrakurikuler jurnalistik Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan mengatakan bahwa dengan pelatihan tersebut siswa dapat mengenal jurnalistik secara baik. “Dengan pelatihan tersebut setidaknya dapat memberikan pengetahuan awal kepada peserta didik tentang kejurnalistikan,” Katanya. Pada kesempatan tersebut siswa mendapatkan berbagai materi antara lain adalah kejurnalistikan, menegement keredakturan, berita, opini, tajuk rencana, resensi, sastra serta lay out. “Tidak hanya mendapatkan materi pada pelatihan tersebut peserta juga ditugaskan untuk  membuat majalah dinding mini,” jelasnya.

MA Walisongo Adakan Study Tour ke Teluk Awur

Foto Bersama Siswa MA Walisongo Pecangaan Pecangaan-Peserta didik Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan mengadakan study tour ke Teluk Awur Kabupaten Jepara pada selasa (06/11). Kegiatan yang bertujuan untuk mengaplikasikan mata pelajaran Biologi tersebut di ikuti oleh puluhan peserta didik (X B), sekolah tersebut. Mukhlisin, S.Pd, M.Sc guru pengampu mata pelajaran Biologi mengatakan bahwa study tour tersebut merupakan programnya dalam mengembangkan pemahaman siswa. “Tahun kemaren kami juga telah mengadakan kegiatan serupa dan hasilnya sangat mendukung pemahaman siswa dalam pembelajaran,” katanya. Selain itu, dia menjelaskan, study tour tersebut merupakan bentuk kegiatan Pakem yang selama ini di terapkan di Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan. “Pendidikan tidak harus selalu di kelas, hal seperti ini justru menambah pengalaman dan pemahaman siswa serta membuat siswa menjadi senang,” jelasnya.