Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

IPNU-IPPNU Gelar Kaderisasi di Universitas Negeri Semarang

Semarang,  NU Online Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Negeri Semarang, Sabtu (29/11), memberikan bekal kepada kader mahasiswa setempat untuk lebih siap menghadapi tantangan ke depan melalui Latihan Kader Muda (Lakmud). Jenjang kedua kaderisasi dalam kedua badan otonom NU tersebut digelar di Nyatnyono, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. “Peserta tidak hanya diberikan bekal materi saja, namun juga diajak untuk menganalisis permasalahan yang terjadi sekarang ini,” tutur Moh Adibusshofa, ketua PKPT IPNU Universitas Negeri Semarang. Pada tahun ini, panitia mengangkat tema “Meningkatkan Peran Pemuda Nahdliyin dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Umat Beragama di Indonesia” dengan maksud agar kader NU dapat menjadi kelompok yang humanis dan toleran. “Kesatuan dan keutuhan NKRI harus dijaga sehingga pemuda NU harus meminimalisir adanya gesekan budaya ataupun antarkelompok,” je

Tantangan Pelajar NU Semakin Berat, Liberalisme dan Fanatisme

Semarang,  NU Online Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Farida Faricha berpendapat, sekarang pelajar NU tengah menghadapi tantangan yang semakin berat, yakni liberalisme yang terlalu menjunjung tinggi kebebasan dan fanatisme yang sarat sikap egois sebagai golongan yang paling benar sendiri. Menurutnya, liberalisme meracuni generasi muda dengan ajarannya yang serba bebas, seperti free sex, lesbian, dan lain sebagainya. Sedangkan golongan fanalisme melahirkan kelompok kelompok radikal, seperti ISIS, MTA, dan lainnya. “Apabila masyarakat sekarang hanya di hadapkan pada dua pilihan ini keberlangsungan islam yang Indonesia tidak akan lama lagi,” kata Farida saat mengisi Latihan Kader Muda (Lakmud) PKPT IPNU-IPPNU Universitas Negeri Semarang, Sabtu (29/11), di Nyatnyono, Ungaran, Kabupaten Semarang. Nahdlatul Ulama, lanjutnya, hadir sebagai kelompok tengah-tengah di antara dua golongan yang tidak condong ke kanan maupun ke kiri. “Menjadi golongan yang li