Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Alissa Wahid, Tolak Semen Rembang

Penolakan pembangunan pabrik semen kini datang dari berbagai tokoh nasional, salah satunya dari Alissa Wahid. Putri sulung mendiang mantan Presiden Republik Indonesia KH Abdurrohman Wahid tersebut dalam akun twitternya (@AlissaWahid) secara tidak langsung menyatakan sikap penolakannya terhadap penambangan tersebut yang meresahkan warga Rembang. "when the rich rob the poor, they call it: business. when the poor fight back, they call it: violence." Ketika kelompok kaya merampok miskin, mereka menyebutnya suatu bisnis, Ketika orang miskin melawan, mereka menyebutnya kekerasan.(Red) Permainan kaum kapitalisme belakangan ini memang sangat mengkhawatirkan. Penindasan dan perebutan kekuasaan kepada kaum miskin terus menerus dilakukan. Mereka menganggaap bahwa apa yang mereka lakukan tidak salah, karena telah berlandaskan hukum negara yang ada namun perlu kita ketahui bahwa kita juga memiliki hati dan perasaan untuk mempertimbangkan segala keputusan yang kita ambil, bukan h

BEM SI Tolak Sebarkan Berita Provokasi

Assalamu'alaikum. Kepada Rekan-rekan Aktivis Mahasiswa dari seluruh elemen di seluruh Indonesia. Kami menyampaikan bahwa Informasi ajakan seruan Aksi pada tgl 20 Mei 2015 yg tersebar akhir-akhir ini di media sosial, broadcast dll adalah bukan berasal dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Ini adalah bentuk kebohongan dan klim atas nama BEM SI yg bertujuan utk mengkonstruksi dan membangun opini serta memprovokasi mahasiswa baik internal BEM SI mau pun eksternal. Kami menegaskan bahwa kami akan terus mengawal kebijakan pemerintah Jokowi-JK dengan Kajian Strategis yg Rasional tidak menggunakan asumsi atau opini semata. Kami berharap kepada semua yg mendapatkan Informasi tsb untuk tidak menyebar luaskan. JANGAN SAMPAI TERPROVOKASI APALAGI TERBOHONGI. Terima Kasih atas perhatiannya. Rabu, 8 April 2015 Koordinator Pusat BEM SI Ahmad Khairudin Syam

Hakim Harus Berpihak Pada Kelestarian Pegunungan Kendeng. Kenapa?

Puluhan perempuan warga Rembang berkebaya, bersama dengan puluhan mahasiswa dari Universitas Semarang, Universitas Diponegoro dan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang serta aliansi mahasiswa di Semarang dan Yogyakarta melakukan aksi dari Museum Ronggowarsito ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (02/04/2015). Sambil membawa spanduk bertuliskan “Jawa Krisis Air dan Jawa Tengah Darurat Tambang”, mereka melakukan aksi di depan PTUN, menolak pendirian pabrik dan penambangan PT. Semen Indonesia, bertepatan dengan lanjutan sidang gugatan warga Rembang kepada Gubernur Jawa Tengah yang memberikan ijin lingkungan untuk penambangan kepada PT Semen Gresik (Persero) Tbk, sekarang PT Semen Indonesia. Warga Rembang dan koalisi mahasiswa melakukan aksi menyuarakan bahwa Jawa Tengah darurat tambang dan penolakan pertambangan PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Foto : Tommy Apriando Warga Rembang dan koalisi mahasiswa

Beasiswa PPA, BBP-PPA dan Supersemar Tahun 2015 Telah di Buka

Sehubungan dengan telah berakhirnya penerimaan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun 2014, dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi nomor : 66/E3.3/Bd/2015 tentang Beasiswa/Bantuan Biaya Pendidikan PPA Tahun 2015 dengan besaran beasiswa Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)/mahasiswa/bulan selama 12 (dua belas) bulan. Menindaklanjuti hal tersebut maka dibuka pendaftaran Beasiswa PPA dan BBP-PPA secara online mulai tanggal 07 April 2015 pukul 07:00:00 WIB sampai dengan 19 April 2015 pukul 23:59:59 WIB. Untuk melakukan pendaftaran silakan klik menu Pendaftaran Beasiswa pada bar di sebelah kanan. Info lebih lanjut : beasiswa.unnes.ac.id

Persoalan Kemanusiaan dan Rantai Kehidupan untuk Anak Cucu.

Oleh Muhammad Sholekan Terlepas dari Pro terhadap pembangunan Pabrik Semen di Rembang, yang katanya akan memberikan kesejahteraan, peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat sekitar pabrik, sampai pada peningkatan pendapatan dan modernisasi. Dalam aksi yang dilakukan oleh pendukung pembangunan pabrik semen kemaren (02/04) di depan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang, masyarakat yang pro terhadap pembangunan pabrik semen mengelukan aksi damai, rukun, dan di beberapa rilis yang ditulis adalah melulu soal kesejahteraan, kemakmuran dan modernisasi. Hai, para pendukung pembangunan pabrik semen, perlu kalian ketahui sekretaris PT Semen Indonesia dalam keterangannya di Kompas harian, menuturkan bahwa pihaknya tidak berjanji akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar pabrik semen. Apa kalian tidak baca itu? Kesejahteraan apa yang akan kalian dapatkan? Justru debu yang akan terbang di sekitar rumah kalian. Dalam aksi yang kalian usung kemaren, aksi damai warga Ring 1. Se

Isi Penolakan Masyarakat Peduli Kendeng

Press Release aksi JM-PPK (Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng) Salam, Gerakan penyelamatan Jawa memasuki babak baru dengan adanya kasus Rembang. Lewat kasus ini kita menyaksikan bagaimana rakyat berjuang untuk memperjuangkan haknya akan kehidupan yg aman dari ancamn bencana. Disaat yg bersamaan kita juga menyaksikan bagaimana kebijakan pemeritah tidak berpihak kepada mereka yg miskin akses kebijakan. Sebuah kondisi yg oleh Soekarno disebut sebagi vivere pericoluso. Sebuah pengulangan dari proses penjajahan sebuah kelompok oleh kelompok lain. Di kasus ini pula kita menyaksikan bagaimana solidaritas untuk Rembang menyebar di berbagai kota dengan beragam bentuk. Kota-kota seperti Jogja, Semarang, Surabaya, jakarta, Makassar, bali, bandung, dan lain-lain bahkan sampai keluar negeri oleh jaringan BMI menggelar berbagai aksi solidaritas untuk Rembang. Tak hanya aksi turun ke jalan, solidaritas juga hadir di media-media alternatif macam twitter, facebook, Youtube dan lainn

Perempuan Kendeng ke Istana Tagih Janji Presiden Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sembilan petani perempuan dari Pegunungan Kendeng Utara menagih janji Presiden Joko Widodo untuk membicarakan ulang maraknya pembangunan industri semen yang berpotensi menggusur kehidupan pertanian dan merusak lingkungan. Mereka datang dari Rembang dan Pati, Jawa Tengah dan berencana langsung ke depan Istana Presiden di Jakarta. “Kami terpaksa meninggalkan pekerjaan di sawah dulu karena persoalan ini memang penting terkait keselamatan petani dan Pegunungan Kendeng. Kami akan menunggu di depan istana sampai ditemui Presiden,” kata Gunarti, petani perempuan dari Komunitas Sedulur Sikep, Sukolilo, Pati, yang saat dihubungi, Senin (6/4) pagi, telah sampai Pondok Gede, Bekasi. Mereka berangkat dari Jawa Tengah sejak Minggu malam dengan mengendarai truk.  Enam petani lelaki turut menemani perjalanan ini. Gunarti mengatakan, pokok persoalan yang diajukan terutama adalah kebijakan pembangunan yang mereka nilai terus meminggirkan kehidupan petani dan tidak berpihak

Menerka Arah Pendidikan Kita

Achmad Farchan Oleh: Achmad Farchan*) “Penetrasi kekuasaan adalah penyebab utama mengapa pendidikan Indonesia tidak pernah benar-benar ‘siuman’ dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu terbentuknya manusia dewasa, moralis, dan bertanggung jawab terhadap diri dan masyarakat luas” (H.A. Tilaar). Mencerdaskan kehidupan bangsa, diletakkan secara luhur sebagai tujuan mulia membentuk suatu negara dan bangsa yang berdaulat dan merdeka bagi rakyatnya. Kita patut beryukur bahwa bangsa negara ini dilahirkan oleh kaum terdidik yang berjiwa pejuang dan berorientasi masa depan, karena mereka terdidik dan berorientasi masa depan pula. Sebut saja Kihadjar Dewantara, Syafe’i Maarif, dan Romo Mangunwijaya. Oleh karena itu, kita melihat betapa dalam dan jernihnya roso lan pangroso para pendiri bangsa ini, sangat visioner yang dituangkan dalam konstitusi kita. Mencerdaskan kehidupan bangsa, diletakkan sebagai salah satu tujuan luhur kemerdekaan yang disejajarkan dengan ketiga tujuan luhur lainnya.

Gus Mus: Media Online Dikuasai Orang Tak Paham Agama

Musthofa Bisri (Gus Mus) Semarang -- Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Ahmad Mustofa Bisri, mengaku resah atas peredaran informasi tentang persoalan-persoalan agama yang tersiar di media-media online. Tokoh Nahdlatul Ulama ini menyatakan saat ini teknologi informasi di media online dan media sosial justru dikuasai oleh kelompok-kelompok yang tak memahami dan menguasai agama secara mendalam. "Itu Masya Allah. Jadinya kacau semua," kata Mustofa Bisri dalam pengajian dalam rangka ulang tahun unit kegiatan mahasiswa di Kampus III Fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Senin malam, 30 Maret 2015. Gus Mus mencontohkan, begitu orang membuka mesin pencari di Internet seperti Google mengenai tanya jawab tentang hukum tertentu, maka yang pertama sekali muncul keluar justru dari orang-orang yang tidak jelas. Kata dia, banyak sekali situs-situs berisi agama Islam yang tidak memahami agama secara mendalam. &qu

Mahasiswa Semarang Dukung Penolakan Pabrik Semen

Teatrikal Oleh Aliansi Mahasiswa Semarang Exsan Ali Setyonugroho* Semarang – Kamis (2/3), Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang digeruduk ratusan masa dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegungan Kendeng (JMPPK) dan Solidaritas Mahasiswa Semarang untuk Kendeng yang terdiri dari mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), UIN Walisongo, Universitas Diponegoro (Undip), Polines, UPGRIS dan Unwahas serta berbagai komunitas dan organisasi ekstra kampus terdiri PMII, GMNI, HMI. Mereka berbondong-bondong melakukan long march dari Museum Ronggowarsito menuju PTUN Semarang untuk menuntut dibatalkannya pembangunan Pabrik PT. Semen Indonesia di Rembang. Sekitar 500-an massa dari Ronggowarsito yang akan masuk ke pelataran Gedung PTUN sempat dihadang oleh pihak keamanan. Karena di dalam pelataran Gedung PTUN sudah berkumpul massa yang dalam hal ini mendukung pembangunan pabrik. Sempat terjadi adu mulut, namun beruntung tidak terjadi adu fisik, karena massa dari penolak pabrik s

Masyarakat dan Mahasiswa Sepakat Tolak Pabrik Semen

Semarang-Warga Rembang yang tergabung dalam jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) dan aliansi mahasiswa se-Semarang serentak melakukan aksi penolakan pembangunan penambangan PT Semen Indonesia di daerah Kendeng, Kabupaten Rembang. Aksi yang digelar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang, Kamis (2/4) tersebut diikuti oleh puluhan masyarakat dan ratusan mahasiswa. Marno, koordinator aksi mengatakan bahwa agenda persidangan hari ini pembacaan simpulan. “Pada hari ini bertepatan pula dengan pembacaan simpulan sehingga semoga hakim dapat mendengarkan suara rakyat yang berpihak pada kelestarian lingkungan,” katanya saat memandu aksi. Dia menjelaskan bahwa penolakannya didasari oleh berbagai pertimbangan diantaranya penambangan berada dikawasan Cekungan Air Tanah (CAT) sehingga akan berakibat pada krisis air. “Mata air menjadi sumber utama kehidupan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani sehingga pembangunan tambang ini sama artin

BEM SI Jateng-DIY Gelar Diskusi Kritis "Samin vs Semen"

Semarang - Menanggapi kasus pembangunan pabrik semen di daerah Rembang yang mengusik masyarakat Samin, kemarin, Minggu, 29 Maret 2015 bertempat di Gedung PKMU Lt.2 BEM KM Unnes mengajak para aktivis yang tergabung dalam BEM SI Jateng-DIY untuk peduli dan turut serta berdiskusi kritis menanggapi kasus ini. Tema yang angkat yaitu “Samin Vs Semen”. Pemantik diskusi acara diskusi kritis yaitu Bapak Budi Gunawa n Susanto atau yang akrab dipanggil Kang Putu. Beliau sangat piawai memandu para peserta diskusi menanggapi kasus Samin Vs Semen. Kang Putu juga mengajak para peserta diskusi untuk ikut peduli dan memikirkan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat Samin. Menurutnya, permasalahan semacam ini seharusnya tidak hanya dibicarakan di kalangan lembaga kampus saja, namun bisa dalam skala nasional yang mana melibatkan para ahli agar dapat menghasilkan sumbangsih besar dalam memecahkan permasalahan. Siapa yang mau diam saja bila kesejahteraan hidupnya diganggu bahkan dirusak o

9 BEM SI Jateng-DIY Tegaskan Tidak Berniat Menurunkan Jokowi

Semarang(29/3)-Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Jateng-DIY, menggelar Konsolidasi Wilayah pada Minggu (29/Maret) di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas (PKMU) Unnes. Acara konsolidasi ini dipimpin langsung oleh Presiden BEM Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto selaku Koordinator Wilayah Jateng-DIY, Muhammad Ali Husein. Sebelum konsolidasi, kegiatan diawali dengan pemutaran Film “Samin vs Semen” yang dilanjutkan dengan diskusi kritis dengan pemantik diskusi seorang, budayawan Gunawan Budi Susanto atau yang akrab dipanggil Kang Putu. Suasana diskusi begitu interaktif antara seluruh peserta dan pemantik diskusi. Persoalan samin dan semen bukan sekedar soal kemakmuran ataupun pekerjaan tetapi bagaimana masayarakat bersahabat dengan alam, tanah adalah “siti” yang menjadi ibu bagi kehidupan disekitarnya, demikian ungkap Kang Putu ditegah-tengah diskusi yang dipandu moderator Ulul Mukmin selaku Menko Sosial dan Politik BEM KM Unnes. Konsolida