Langsung ke konten utama

Tiada Hari Tanpa Kreasi

Gambar : Document Penerbit
Seni memang beragam dan dapat pula diekspresikan dengan bentuk yang beragam pula. Salah satunya adalah seni lukis yang ditekuni oleh anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan bapak Kasmadi (Alm) dan Siti Haryati. Dialah pemilik nama Angga Alimudin, yang teman-teman biasa menyapanya Angga.

Bakat untuk menjadi seorang pelukis sudah tampak pada dirinya ketika masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Namun, anak yang pendiam dan pandai bergaul tersebut baru mulai serius menekuni dunia lukis saat bersekolah di MA Walisongo Pecangaan. Dengan diasahnya potensi seni yang ada pada dirinya sehingga menjadikan Angga semakin giat dan sungguh-sungguh mendalami dunia seni lukis. Selain itu juga dapat membuatnya menjadi delegasi dalam berbagai kejuaraan seni lukis.

Cowok kelahiran Jepara 17 Agustus 1992 tersebut, mengaku tertarik pada dunia seni lukis karena keunikan dan keindahannya. Dia menganggap bahwa seni lukis adalah seni yang mengandung banyak filosofi (makna). Pada mulanya cowok berbintang Leo tersebut kesulitan untuk membuat lukisan yang baik dan indah, namun karena ketekunan dan semangat, akhirnya dia dapat menguasai teknik-teknik melukis dengan baik.

Hal tersebut terbukti dengan berbagai prestasi yang telah diraih Angga Alimudin dalam bidang seni lukis. Diantaranya adalah Juara 1 lomba lukis antar kelas dalam Porseni MA Walisongo Pecangaan tahun 2010. Juara 1 lomba lukis karikatur yang diadakan oleh Direktoral Jendral Pajak Wilayah Jepara tahun 2010.

Meskipun memiliki prestasi yang patut dibanggakan, namun dia tetap menjadi seorang yang rendah hati. Prestasi yang gemilang dalam dunia seni lukis tersebut, tidak dapat dilepaskan dari peran bapak Marjoko selaku pembimbingnya dalam bidang seni lukis, yang tak pernah lelah mengajarinya

Cowok yang berparas tinggi tersebut mengaku masih mempunyai keinginan yang sangat besar yang belum terkabulkan yaitu ingin menjadi pelukis nasional. Agar keinginannya tidak menjadi khayalan belaka, dari sekarang dia semakin giat menimba ilmu dan menambah pengalamannya dalam bidang seni lukis. Walaupun dia tidak tahu kapan cita-citanya itu dapat diwujudkan, tetapi dia yakin bahwa dengan modal usaha dan do’a harapannya itu pasti terkabul. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kec...

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn...