Langsung ke konten utama

El-Miftakh Edisi I Telah Terbit

Siswa begitu antusias melihat mading El-miftakh
Jepara-Majalah dinding El-Miftakh Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan edisi I bulan April 2012 telah terbit. Pada edisi perdana kali ini redaksi mengankat tema ‘pengaruh internet terhadap kehidupan pelajar’.

Sofwatun Amaliyah, pimpinan redaksi Mading El-Miftakh mengaku senang karena dapat terbit sesuai dengan target. “Redaksi telah memulai menggarap mading ini dari bulan Maret, alhamdulillah pada pertengahan bulan April ini sudah dapat terbit,” Katanya.

Dia mengaku sedikit kesulitan dalam mengkoordinasikan serta mengarahkan pengurusnya. “Mungkin baru edisi pertama sehingga banyak anggota redaksi yang belum paham tentang tugasnya sehingga pada saat deadline banyak tugas yang belum di selesaikannya, namun dengan semangat dan usaha yang penuh kita bersama menutupi kekurangan tersebut.” Akui Sofa.

Dia juga mengucapkan terimaksih yang banyak kepada semua siswa-siswi MA Walisongo yang telah mengirimkan karyanya. 

“Keberhasilan edisi satu ini tidak terlepas dari campur tangan siswa-siswi yang proaktif dalam mengirimkan karyanya kepada kami,” ucapnya.

Mading yang mempunyai jargon ‘creative, inovative dan educative’ tersebut menampilkan berbagai rubrikasi, diantaranya adalah laporan utama, artikel, berita, lucu, sastra hingga karikatur yang semua itu hasil karya siswa MA Walisongo Pecangaan.

Drs Rohmadi AF, Kepala Madrasah Aliyah Walisongo menyambut terbitnya mading El-miftakh tersebut.

“Membudayakan membaca pada siswa sekarang merupakan salah satu hal yang sangat sulit, mungkin dengan adanya mading ini akan sedikit membantu Madrasah dalam menigkatkan minat baca siswa,” ungkapnya.

Tema

Amaliyah menjelaskan bahwa tema yang di angkat merupakan trending topic yang belakangan ini sangat dirasakan oleh para pelajar. 

“Mading selain berfungsi sebagai tempat karya siswa berekspresi kami juga menyajikan pendidikan di dalamnya, sehingga pada edisi kali ini kami mengambil tema yang lebih mudah dipahami oleh semua siswa,” jelasnya. (Rif’ul Mazid Maulana)


Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kec...

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn...