Langsung ke konten utama

MA Walisongo Gelar Seminar Pasca UN

Peserta Begitu Antusias Mendengarkan Penjelasan Pemateri
Jepara-Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan menggelar kegiatan pasca Ujian Nasional bagi siswa kelas dua belas (XII) pada Senin hingga Selasa (23-24/04). Seminar itu bertempat di Aula sekolah.

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa-siswi sebelum lulus tersebut diisi dengan berbagai materi diantaranya adalah wawasan pondok pesantren, wawasan perguruan tinggi, wawasan peluang kerja dan usaha hingga wawasan kesehatan reproduksi.


Drs Santoso, Wakil kepala bagian Kurikulum MA Walisongo Pecangaan mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program madrasah dalam mencetak lulusan yang berkualitas.

“Madrasah sangat mengupayakan output yang berkualitas, sehingga sebelum lulus dari Madrasah siswa kami berikan bekal yang cukup mulai dari bekal memilih perguruan tinggi, pesantren, membuka lapangan pekerjaan hingga berumah tangga,” katanya.

Beliau menambahkan pembekalan tersebut sangatlah penting agar siswa tidak salah menentukan arah ketika sudah lulus dari Madrasah.

“Banyak siswa yang pintar dalam bidang akademik, namun salah memilih perguruan tinggi sehingga pada seminar ini siswa akan diberikan penyuluhan dari berbagai perguruan tinggi sehingga mereka nanti akan lebih mudah menentukan pilihanya.” Tambah Santoso.

Naila Syu’batul Ulya, Siswa kelas XII IPA mengungkapkan bahwa dia mendapatkan ilmu pengetahuan baru dari adanya seminar tersebut.

 “Dari seminar ini kami mendapatkan pengetahuan baru seperti cara memilih perguruan tinggi, pesantren hingga membuka lapangan pekerjaan ataupun berwirausaha,” ungkap Naela saat ditemui setelah seminar.

Naila, yang berkeinginan melanjutkan keperguruan tinggi tersebut mengaku lebih dapat menentukan jurusan yang lebih sesuai dengan dirinya.

“Dengan adanya seminar ini, aku lebih matang menentukan jurusan yang akan aku pilih ketika di perguruan tinggi nantinya,” akunya.

Ahmad Zainuddin, S.Kom, ketua panitia kegiatan menuturkan bahwa kegiatan tersebut akan dilanjutkan dengan ujian praktek mengajar dan tahasus.

“Setelah kegiatan tersebut nanti akan diteruskan dengan ujian praktek mengajar TK/Paud dan SD/MI dari tanggal 25 hingga 29 April serta Ujian Tahasus dari tanggal 1 hingga 4 Mei,” tuturnya.

Zainuddin, berharap kepada semua siswa untuk dapat mengikuti semua program pasca UN/UM yang direncanakan Madrasah.

“Apabila siswa tidak mengikuti program yang telah ditetapkan oleh Madrasah maka siswa tidak akan mendapatkan sertifikat kegiatan tersebut serta akan diberikan tugas lain sebagai syarat pengambilan Ijazah,” harapnya. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kec...

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn...