Langsung ke konten utama

Saksi, Pusat Galeri Seni

Gambar : Document Penerbit
(Sur’ah, 01 Th 2011)-Saksi, begitulah bacaan tulisan yang terpampang pada salah satu ruangan di MA Walisongo Pecangaan. Tempat yang ukurannya tidak terlalu besar ini hanyalah ruangan kelas pada umumnya.

Namun yang membedakan ruangan ini dengan tempat lain adalah keadaan didalamnya. Tempat yang berukuran 8,5 x 7 meter ini, terdapat berbagai koleksi hasil karya seni siswa-siswi. Ruangan ini, juga dilengkapi fasilitas dan perlengkapan mengukir, melukis maupun membuat kerajinan-kerajinan lain.

Marjoko, guru mata pelajaran kesenian mengatakan bahwa sanggar kretivitas siswa ini didirikan tahun 2009. Tempat ini awalnya dialokasikan sebagai tempat praktik pelajaran kesenian dan ketrampilan.

Seiring dengan banyaknya hasil karya yang diciptakan siswa sekarang juga difungsikan sebagai galeri seni. “Ditempat itu siswa-siswi dapat memacu kretifitas dengan bebas. Kebebasan dalam berkreativitas itu diharapkan dapat menciptakan hal-hal yang kreatif, inovatif dan unik,” katanya.

Hasil karya siswa-siswi yang sudah terkumpul, kemudian ditata dan dipamerkan. Pameran itu bertujuan sebagai sarana penyampaian apresiasi pada hasil karya seni. Ruangan didesan sedemikian rupa agar dapat menumbuhkan emosi berkarya atau imajinasi untuk berkarnya seni menjadi lebih baik.

Meskipun baru dua tahun berjalan, namun sudah banyak karya seni yang sudah dihasilkan. Karya seni tersebut diantaranya adalah seni kaligrafi, lukisan dengan berbagai bentuk, seni patung, hiasan meja, ukiran dengan berbagai bentuk, vas bunga dan bunga hias.

Saksi juga diharapkan dapat menghasilkan siswa-siswi yang termpil dalam menghadapi masa depan yang menuntut suatu ketrampilan dan kemampuan yang baik. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kec...

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn...