Langsung ke konten utama

OSIS MA Walisongo Pecangaan Terima Zakat Fitrah

Pecangaan-Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan Jepara menerima zakat fitrah siswa-siswi sekolah tersebut, mulai senin hingga ahad, (06-12/08). Kegiatan tersebut di pusatkan di kantor OSIS, gedung MA Walisongo lantai 1.


Rif’ul Mazid Maulana, ketua OSIS MA Walisongo Pecangaan mengatakan bahwa besaran zakat untuk beras 2,5 Kg dan untuk zakat uang 20 ribu.

“Siswa dapat zakat langsung berupa beras sebesar 2,5 Kg ataupun menyerahkan uang kepada panitia penyalur zakat fitrah sebesar harga beras tersebut yaitu 20 ribu,” Katanya.

Waktu pengumpulan zakat fitrah, lanjutnya, di bagi tiga tahap yaitu sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM), istirahat dan setelah KBM.

“Pengumpulan zakat dapat di lakukan sebelum KBM, istirahat dan pulang sekolah.” Lanjutnya.
Mazid, berharap kepada semua siswa MA Walisongo dapat mengumpulkan zakatnya di panitia penyalur zakat Organisasi Siswa Intra Sekolah.

“Kami berharap semua peserta didik dapat meyempurnakan ibadah puasanya dengan berzakat terlebih lagi menyalurkannya lewat OSIS,” harap Rif’ul Mazid Maulana.

Mukhlisin, S.Pd.I, wakil kepala Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan bagian hubungan masyarakat mengatakan bahwa zakat tersebut akan di berikan kepada keluarga siswa-siswi serta masyarakat sekitar yang berhak mendapatkan zakat.

“Setelah zakat fitri ini terkumpul, nanti akan kami distribusikan kepada keluarga siswa-siswi MA Walisongo dan masyarakat sekitar pecangaan ataupun di luarnya yang berhak mendapatkan zakat,” Katanya.

Beliau mengungkapkan bahwa rencanya zakat akan di bagikan senin depan.

“Zakat akan di bagikan kepada muzaqqi senin depan, karena panitia masih akan menghitun serta menganti zakat uang dengan beras,” ungkapnya.

Mukhlisin, menceritakan bahwa dengan berzakat maka ibadah puasa kita akan semakin bermakna.
“Zakat fitrah merupakan salah satu simbol dalam membersihkan beban yang ada di dalam diri kita suntuk mengapai kesucian, maka dengan di laksanakannya zakay fitrah akan semakin memberi makna ibadah puasa kita,” pungkasnya. (RMM)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn