Langsung ke konten utama

IPNU-IPPNU MA Walisongo Gelar Dialog Ramadhan 1433 H

Pecangaan, Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama & Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan menggadakan kegiatan dialog ramadhan pada Rabu, (08/08). Kegiatan itu bertempat di aula sekolah tersebut.


Laila Mazidatun Na’mah, Ketua PK IPPNU MA Walisongo Pecangaan mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda wajib yang di laksanakan pada setiap bulan ramadhan.

“Kegiatan dialog ramadhan ini merupakan kegiatan wajib setiap bulan ramadhan biasanya dibarengkan dengan acara buka bersama,” Katanya.

Dia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan ke ahlussunnahan kepada para pengurus Komisariat IPNU-IPPNU MA Walisongo Pecangaan.

“Kegiatan itu bertujuan sebagai sarana pembelajaran keorganisasian serta menambah pengetahuan pengurus PK tentang Ahlussunnah wal Jama’ah ataupun ke-NU-an,” ungkapnya.

Salimatin Fikriyah, Ketua panitia kegiatan dialog ramadhan tahun 1433 H tersebut mengatakan, tema yang di angkat pada tahun ini adalah membentuk karakteristik pelajar nahdlatul ulama yang religius dan peka zaman.

“Kami sadar bahwa generasi islam ala Nahdlatul Ulama terkesan sebagai pelajar yang kolot dan kurang dapat menguasai tehnologi, namun itu hanya gagasan maka dengan kegiatan ini kami ingin membentuk generasi Aswaja yang berpendidikan dan peka zaman,” Kata Salimatin Fikriyah.

Tehnologi
Mukhlisin, S.Pd, M.Sc, wakil kepala bagian kesiswaan mengatakan bahwa pelajar yang peka zaman adalah siswa yang dapat memanfaatkan tehnologi yang ada guna memperkaya wawasan dirinya.

“Sekarang semua hal tersedia di internet ada yang baik dan banyak pula yang buruk, maka sekarang bagaimana siswa itu dapat memanfaatkan internet dengan baik semisal untuk mencari peluang masuk ke perguruan tinggi negeri,” Katanya.

Maka peka zaman, lanjutnya, dapat diartikan sebagai sarana untuk mencari peluang di zaman yang global sekarang ini.

“Pada era persaingan sekarang ini mendapatkan prediksi mengenai peluang yang terbaik merupakan hal mutlak sehingga sifat kritis dan responsif sangat di butuhkan,” Pungkasnya.

Kegiatan tersebut kemudian di lanjutkan dengan dialog bersama Muhammad Muftil Umam mantan ketua Pimpinan Komisariat IPNU MA Walisongo dan mantan ketua PC IPNU Kabupaten Jepara tahun 2009-2011 serta di akhiri dengan buka puasa bersama. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn