Langsung ke konten utama

Abdul Jalil dan Siti Fitriyani Pimpin PAC IPNU-IPPNU Pecangaan

Jepara-Abdul Jalil dan Siti Fitriyani terpilih menjadi Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pecangaan baru-baru ini. Konferancab tersebut di pusatkan di mushola MWC NU Pecangaan. 

Abdul Jalil terpilih menjadi Ketua IPNU PAC Pecangaan dengan perolehan empat belas  suara, lebih unggul dari Mustagfirin pesaingnya yang hanya mendapatkan tujuh suara. 

Sedangkan Siti Fitriyani unggul dengan dua belas suara, setelah mengalahkan lawannya Eni Atma Negara yang hanya mendapatkan tiga suara.


Saat di temui diakhir Konferancab, Abdul Jalil ketua terpilih mengaku tidak menyangka bahwa dirinya akan terpilih menjadi ketua PAC IPNU Pecangaan periode 2012-2014.

“Saya tidak menyangka kalau akan terpilih menjadi ketua karena apa disamping umur saya yang sudah tua, saya juga menjabat sebaga Bendahara di kepengurusan Cabang,” akunya.

Hal senada juga dikatakan oleh Siti Fitriyani, dia merasa belum terlalu dapat memberikan contoh yang baik kepada para anggotanya. “Menjadi seorang pemimpin merupakan amanah yang sangat besar selain harus dapat menjadi panutan juga harus bertanggung jawab,” katanya.

Program Kerja

Jalil, menerangkan bahwa program kerja masa jabatan tahun 2012-2014 akan di prioritaskan pada pengkaderan di tingkatan Kecamatan.

“Pada masa jabatan kami nanti pengkaderan akan kemi jadikan prioritas utama karena pada masa periode yang lalu kader-kader IPNU-IPPNU yang ada di kecamatan Pecangaan sangat sedikit jadi sangat perlu untuk ditingkatkan,” terangnya.

Selain itu Fitri juga menambahkan bahwa sangat perlu untuk menghidupkan Ranting Ranting serta komisariat-komisarita yang telah mati atau belum ada IPNU-IPPNU.

“Di kecamatan Pecangaan ada dua belas kecamatan namun yang ada rantingnya hanya empat desa, sehingga kedepan kami akan semaksimal mungkin untuk menghidupkan kembali ranting-ranting yang IPNU-iPPNUnya telah mati,” tambahnya. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

MA Walisongo Ikuti Lomba Perpajakan

Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan berpartisipasi pada kegiatan Lomba Perpajakan "Tax For Student", Kamis (29/09). Kegiatan yang diadakan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, dipusatkan di Gedung Wanita Jepara. Kegiatan yang diperlombakan adalah Lomba Cedas Cermat, Lomba Performance dan Lomba Poster Perpajakan.   Bupati Jepara, Drs Hendro Martojo MM, dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan tersebut merupakan proses sosialisasi kepada pelajar mengenai perpajakan. “Pelajar merupakan elemen terpenting dalam mewujudkan program Menuju Jepara Tertib Pajak (MJTP),” tutunya. Kegiatan yang diikuti oleh lima belas SMA se-kabupaten Jepara menempatkan MA Walisongo sebagai satu-satunya Madrasah Aliyah swasta yang mendapatkan undangan dari KPP Pratama Jepara. Mukhlisin, S.Pd, M.Sc,Wakil kepala bagian Kesiswaan mengatakan bahwa hal tersebut membuktikan bahwa MA Walisongo merupakan salah satu Madrasah Aliyah unggulan. “Tidak semua Madrasah Aliyah dapat mendapatkan kehormatan untuk megi