Langsung ke konten utama

Semarak Porsema & OSK NU ke VIII

Kudus-Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Provinsi Jawa Tengah menggelar Pekan Olahraga & Seni serta Olimpiade Sains & ke-NU-an pada Sabtu hingga Senin, (23-25/06). Kegiatan tersebut oleh siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) se Provinsi Jawa Tengah yang tergabung dalam 26 Kabupaten dan kota.

Dia adalah Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Lasem, Sukoharjo, kota Semarang dan kota Pekalongan.

H. Musthofa, Inspektur Upacara pembukaan yang sekaligus Bupati Kabupaten Kudus mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas kader Nahdlatul Ulama.

“Membangun masyarakat madani yang adil dan cerdas tidak mudah, dengan adanya kegiatan Porsema dan OSK ini akan menjadi awal terbentuknya generasi Nadliyin yang cerdas serta dapat menjadi suri tauladan yang baik,” Katanya.

Beliau berharap kepada semua warga NU agar dapat menjadi pelopor masyarakat yang tegar dan mandiri.

“Ditengah kehidupan akhir seperti sekarang di perlukan masyarakat yang tegar dan mandiri yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan zaman, saya berharap warga NU dapat menjadi pelopornya,” harap Bupati kota Kretek tersebut.

DR. H. Slamet Raharjo, M.Ed, St. Ketua Porsema & OSK ke VIII mengatakan bahwa selain digelar lomba olahraga juga di gelar lomba kesenian. “Tidak hanya lomba yang berhubungan dengan olahraga saja yang kita adakan namun kesenian dan pendidikan juga kami gelar,” Katanya.

Beliau menjelaskan bahwa pada tahun ini di gelar 26 cabang lomba. Dia adalah lomba bola volly, lari sprint 100 m, tenis meja, bulu tangkis, sepak takraw, pencak silat seni wira loka pagar nusa, pencak silat tanding, Musabaqoh tilawatil Qur’an (MTQ), cerdas cermat aswaja (CCA), kaligrafi, puisi religi, pidato bahasa inggris, bahasa arab, bahasa Indonesi dan bahasa Jawa, hadrah, reportase kegiatan, Olimpiade Biologi, Fisika,Kimia, Matematika dan IPA serta Olimpiade ke-NU-an.

“Posema & OSK tersebut juga diikuti oleh 3050 orang yang terdiri dari 2182 atlit dan 968 official yang merebutkan sekitar 70 medali,” Jelasnya. (Rif’ul Mazid Maulana)


Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn