Langsung ke konten utama

Semarak Lomba Galang MA Walisongo

Jepara-Pramuka Ambalan Teuku Umar & Cut Nya’ Dien Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan baru-baru ini menggelar kegiatan Lomba Pramuka tingkat penggalang SMP/MTs Se KAbupaten Jepara. Lomba Galang IV tersebut bertempat di Kampus  MA Walisongo Pecangaan.

Kejuaraan Pramuka tingkat penggalang tersebut memperlombakan 13 Cabang Lomba. Antara lain lomba cerdas cermat pramuka, pentas seni, baris berbaris, pertolongan pertama, hasta karya, menaksir tinggi, menaksir lebar, shemapore, morse, peta panorama, memasak, pionering dan lomba 5K.


Dan di ikuti oleh 7 pangkalan. Dia adalah MTs Matholi’ul Huda Troso, MTs Al Isro’ Batealit, MTs Walisongo Pecangaan, SMP Walisongo Pecangaan, SMP Islam Asy-Syafi’iyah Pekalongan, SMP Negeri 1 Kedung.

Mohammad Muftil Umam, Ketua kegiatan Lomba Galang IV Ambalan Teuku Umar dan Cut Nya’ Dien Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman pramuka penggalang di Kabupaten Jepara.

“Lomba Galang ini kami harapkan dapat menjadi ajang pembelajaran bagi semua peserta yang megikuti kegiatan ini, sehingga akan membawa dampak baik terhadap perkembangan kepramukaan di ranah cabang Jepara,” katanya.

Selain itu kegiatan yang mengangkat motto Be a Scout (smart, creative, optimism, unique dan talented) tersebut di harapkan mampu menciptakan pramuka yang kreatif, cerdas dan berbudi luhur.

“Dengan kegiatan ini kami harapkan mampu menciptakan pramuka yang cerdas dan mempunyai akhlak mulia,” Harap Muftil Umam.

Sementara Ketua Kwarcab Jepara, Suliyono menggarisbawahi sambutan SBY saat peringatan hari Pramuka 14 Agustus 2006 silam bahwasanya pramuka berperan sangat membina generasi muda. Apalagi disaat menurunnya wawasan kebangsaan, kepedulian sosial, maraknya kenakalan remaja dan kejahatan seksual.

Pramuka tambahnya perlu sekali disosialisasikan. “Utamanya bagi para pegawai untuk memiliki seragam pramuka. Yang senior memberikan contoh positif kepada adik-adiknya,” imbuhnya.

Di akhir amanat upacara pembukaan, ia meminta peserta agar mengikuti jalannya kegiatan secara serius dengan menjunjung tinggi kreativitas dan sportivitas.
Pada lomba galang IV tahun 2012 tersebut, MTs Matholi’ul Huda Troso keluar sebagai Juara Umum. (Rif’ul Mazid Maulana, sekretaris Lomba Galang IV)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn