Langsung ke konten utama

Ayo! Bersepeda

Sumber Gambar 
 http://www.presidensby
Beralih menggunakan sepeda merupakan pilihan yang paling cerdas dalam menghadapi kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) awal April nanti. Meskipun kebijakan tersebut belum disahkan namun telah terjadi kelangkaan diberbagai daerah di Indonesia saja. Di Kabupaten Jepara saja meskipun belum terjadi kelangkaan yang cukup parah namun antrian panjang selalu menghiasi setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Masyarakat nampaknya harus berpikir cerdas dalam mengurangi penggunaan minyak bumi sebagai satu-satunya bahan bakar. Karena sifat minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui apabila kita pergunakan secara terus-menerus maka lama-kelamaan akan habis. Sebagai upaya bijak untuk menaggulangi krisis sumber daya alam, pemerintah sebenarnya telah memulai yaitu dengan memberikan subsidi berupa LPJ 3 Kg kepada masyarakat. Hal tersebut perlu untuk di apresiasi dan di lanjutkan.

Sepeda
Sepeda perlu dijadikan sebagai rujukan pengganti alat transportasi yang menggunakan bahan bakar. Karena dengan menggunakan sepeda banyak sekali manfaat atau keuntungan yang kita terima misalnya membuat tubuh kita menjadi sehat, hemat biaya serta ramah lingkungan.

Menyehatkan
Dengan menggunakan sepeda kesekolah atau ketempat kerja, secara tidak langsung telah membuat kita berolahraga sehingga apabila hal itu kita lakukan terus menerus maka akan membuat tubuh kita menjadi lebih sehat, tidak mudah terserang penyakit dan lebih dapat berkonsentrasi dalam belajar maupun bekerja.

Hemat
Bersepeda merupakan sarana transportasi yang murah meriah, karena dengan hanya bermodalkan satu buah sepeda kita sudah dapat kesana sini tanpa perlu memikirkan mengisi bahan bakar. Selain itu, perawatan sepeda juga mudah. Dan suku cadangnya juga dapat dijumpai dipelbagai tempat sehingga sepeda menjadi sarana transportasi yang hemat.

Ramah Lingkungan
Masalah yang paling penting yang dapat kita kurangi dengan menggunakan sepeda adalah global warning karena sepeda tidak menghasilkan polusi udara. So, apabila semua masyarakat di dunia ini sadar dan menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya maka kita akan merasakan nikmatnya udara ini dan tidak akan merasakan panas yang menggeliat akibat pemanasan global.

Sebenarnya di negara-negara maju seperti Belanda, China, Singapura dan Amerika Serikat telah banyak penduduknya yang sadar terhadap lingkungan. Mereka telah beralih menggunakan sepeda sebagai  alat transportasi. Nah, sekarang Ayo! Masyarakat Indonesia kita tunjukkan bahwa kita juga sadar terhadap keberlangsungan kehidupan di buni ini dengan bersepeda mulai sekarang. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn