Langsung ke konten utama

Lailatul Ijtima’ PCNU Semarang Bahas Buku Bermuatan Wahabi

Semarang, NU Online
Tradisi lailatul ijtima’ Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama kota Semarang dihidupkan kembali. Pada lailatul ijtima’ perdana di pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah ini, PCNU Semarang menyorot kasus buku pedoman guru MTs yang merendahkan tradisi ziarah kubur umat Islam.

“Melalui lailatul ijtima’ ini kami memberikan pengetahuan kepada seluruh jama’ah mengenai tradisi dan prinsip NU agar masyarakat dapat menakar kelompok-kelompok Islam radikal,” tutur pengurus PCNU kota Semarang Abidin Ibnu Rush, Sabtu (20/9).

Di hadapan ratusan jama’ah, Abidin menyayangkan kelalaian pihak Kemenag. Meskipun demikian, warga NU harus terus memegang teguh pendirian dalam menjalankan ibadah ziarah yang sudah mentradisi.

Sealur dengan Abidin, Abdul Hamid Suyuti yang menyampaikan taushiyah mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh pelbagai kelompok radikal. “Tradisi ziarah kubur, tahlil harus tetap dilestarikan karena seyogianya hal tersebut telah termuat dalam al-hadits,” kata Abdul Hamid.

Karenanya, mempelajari dan mengamalkan amaliyah NU menjadi penting. “Kalau segelintir orang mengira bahwa ziarah kubur dan tawasulan syirik, berarti orang itu belum mempelajari sumber Islam secara kaffah mulai dari Al-Qur’an, hadist, ijma’, dan qiyas,” tegas Hamid pada forum lailatul ijtima’ perdana yang diawali dengan khatmil Quran. (Rif’ul Mazid Maulana/Alhafiz K)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

MA Walisongo Ikuti Lomba Perpajakan

Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan berpartisipasi pada kegiatan Lomba Perpajakan "Tax For Student", Kamis (29/09). Kegiatan yang diadakan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, dipusatkan di Gedung Wanita Jepara. Kegiatan yang diperlombakan adalah Lomba Cedas Cermat, Lomba Performance dan Lomba Poster Perpajakan.   Bupati Jepara, Drs Hendro Martojo MM, dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan tersebut merupakan proses sosialisasi kepada pelajar mengenai perpajakan. “Pelajar merupakan elemen terpenting dalam mewujudkan program Menuju Jepara Tertib Pajak (MJTP),” tutunya. Kegiatan yang diikuti oleh lima belas SMA se-kabupaten Jepara menempatkan MA Walisongo sebagai satu-satunya Madrasah Aliyah swasta yang mendapatkan undangan dari KPP Pratama Jepara. Mukhlisin, S.Pd, M.Sc,Wakil kepala bagian Kesiswaan mengatakan bahwa hal tersebut membuktikan bahwa MA Walisongo merupakan salah satu Madrasah Aliyah unggulan. “Tidak semua Madrasah Aliyah dapat mendapatkan kehormatan untuk megi