Langsung ke konten utama

Tahun Baru sebagai Momentum Memperbaiki Diri

KH Nur Ahmad MA Rohim saat memberikan Tausyiah
(Tausyiah KH Nurahmat MA Rohim, S.Ag)

Sekarang kita telah berhijrah dari tahun 1433 H ke 1434 H. perubahan tersebut tidak hanya dapat kita maknai sebagai hukum alam, bahwa waktu akan terus berputar, hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Semua itu tidak dapat terulang kembali. Sehingga dalam rangka menyambut datangnya tahun baru 1434 H, perlu kita evaluasi diri kita baik secara kemasyarakatan maupun keimanan.

Kata Hijrah dapat kita maknai sebagai perpindahan atau pindah. Yang berarti kita telah berpindah dari suatu hal ke hal lainnya. Dalam sejarah ke Rosulan, nabi Muhammad SAW pada masanya telah berhijrah dari Makah menuju Madinah. Hijrah tersebut tidak terlepas dari perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memperbaiki Taulid dan meyebarkan agama Allah kepada masyarakat Madinah. Langkah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW tersebut sedikit membuahkan hasil yang gemilang dibandingkan dengan sebelumnya.



Selain itu masih banyak lagi makna Hijrah yang dapat kita telusuri. Dalam sebuah hadist, Rosulullah bersabda bahwa hijrah adalah meninggalkan yang dilarang Allah SWT dan melaksanakan yang diperintahnya. Sehingga dalam hal ini kita dituntut untuk selalu menyerukan amal ma’ruf nahi mungkar dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan taraf ibadah secara konsekuen serta mempererat kekeluargaan kepada sesama manusia.

Kita juga dianjurkan untuk meningkatkan diri dalam semua bidang. Mulai dari ekonomi, sosial, pendidikan, kemasyarakatan hingga bidang keagamaan. Peningkatan tersebut merupakan salah satu indikator bahwa pada tahun ini diri kita lebih baik dari tahun kemaren. Namun sebaliknya apabila ditahun ini kita merasakan biasa-biasa saja, maka kita perlu untuk segera bangun dan memperbaiki langkah agar tidak digolongkan sebagai orang yang merugi.

Hijrah dapat pula kita maknai sebai perubahan atau revolusi. Pasalnya kita dianjurkan untuk merubah sikap, tingkah laku dan perbuatan. Apabila kita hari ini lebih baik dari hari kemaren maka kita patut bersyukur karena kita dapat dikatakan berhasil, namun apabila hari ini sama dengan hari kemaren maka kita patut mengevaluasi diri kita, karena kita dapat dikatan merugi. Yang harus kita waspada adalah apabila hari ini lebih buruk dari kemaren maka kita telah mendapatkan ancaman dari Allah SWT, sehingga perbaikan secara konsekuen harus terus kita lakukan.

Hijrah dapat pula kita artikan sebagai upaya mempertahankan keimanan. Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Makah merupakan salah satu sebabnya adalah untuk mempertahankan keimanan. Penduduk Makah yang kala itu sangat kontra terhadap perjuangan Nabi Muhammad SAW dirasa sudah sangat mengancam jiwanya sehingga beliau memutuskan untuk berhijrah ke Madinah.

Hijrah juga berarti kemenangan, meskipun kita belum mendapatkan hasil yang diinginkan, namun kita sudah dapat dikatakan sebagai pemenang apabila sudah meluruskan paradigm dari yang kurang baik menjadi baik. Langkah awal tersebut sudah dipandang menjadi sebuah keberhasilan. Sehingga  dalam berhijrah kita harus memiliki semangat untuk mengisi hari-hari dengan hal-hal yang lebih baik. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kecerda

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

MA Walisongo Ikuti Lomba Perpajakan

Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan berpartisipasi pada kegiatan Lomba Perpajakan "Tax For Student", Kamis (29/09). Kegiatan yang diadakan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, dipusatkan di Gedung Wanita Jepara. Kegiatan yang diperlombakan adalah Lomba Cedas Cermat, Lomba Performance dan Lomba Poster Perpajakan.   Bupati Jepara, Drs Hendro Martojo MM, dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan tersebut merupakan proses sosialisasi kepada pelajar mengenai perpajakan. “Pelajar merupakan elemen terpenting dalam mewujudkan program Menuju Jepara Tertib Pajak (MJTP),” tutunya. Kegiatan yang diikuti oleh lima belas SMA se-kabupaten Jepara menempatkan MA Walisongo sebagai satu-satunya Madrasah Aliyah swasta yang mendapatkan undangan dari KPP Pratama Jepara. Mukhlisin, S.Pd, M.Sc,Wakil kepala bagian Kesiswaan mengatakan bahwa hal tersebut membuktikan bahwa MA Walisongo merupakan salah satu Madrasah Aliyah unggulan. “Tidak semua Madrasah Aliyah dapat mendapatkan kehormatan untuk megi