Langsung ke konten utama

Membangun Rumah Ilmu Bersama Fathur Rohman

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum
Program Unggulan dan Strategi Pencapaian
#1 Penguatan Konservasi Berbasis Keilmuan
a. Akselerasi Iklim dan Budaya Akademik
b. Impelementasi Konservasi dalam Setiap Sendi Tridarma perguruan tinggi
c. Penguatan tujuh pilar konservasi
d. Penciptaan ekosistem kampus yang memenuhi standar konservasi
e. Penguatan kajian bidang konservasi lingkungan dan beradaban



#2 Penguatan Kelembagaan dan Layanan prima untuk semua
a. Pengembangan akreditasi dan standar layanan program studi
b. Penguatan manajemen fakultas lembaga dan badan yang tranparan, akuntabel, dan berdaya saing
c. Penguatan menejemen administrasi yang berstandar ISO
d. Peningkatan layanan mahasiswa melalui pelayanan satu atap
e. Peningkatan layanan mahasiswa Asing melalui layanan bertarag Internasional (World Class Service)
f. Peningkatan sarana dan prasarana penuujang pembelajaran yang terstandardisasi
g. Penguatan SDM profesional yang humanis
h. Penguatan pusat pengembangan bisnis untuk mendukung income generating

#3 Pengembangan Keunggulan dan Inovasi
a. Pengembangan eduwisata
b. Kerja sama Riset dengan dunia Usaha dan Dunia Industri
c. Internasional Training Center (ITC)
d. Pengembangan keunggulan fakultas berbasis keilmuan dan konservasi
e. Pengembangan promosi dan reputasi
f. Pengembangan inovasi sistem ICT dalam mendukung ketercapaian WCU

#4 Penguatan Nilai dan Karakter
a. Pengembangan nilai-nilai yang berbasis konservasi ada budaya akademik insan Unnes
b. Pengintegrasi nilai religius dalam seluruh aspek kehidupan kampus
c. Penerapan prinsip demokrasi dalam pemilihan pimpinan di setiap jenjang dan pengambilan keputusan
d. Memelopori gerakan tertib dan peduli sosial dalam kehidupan berbangsa
e. Membentuk karakter mulia pada mahasiswa sebagai agen pembaharu peradaban
f. Penguatan alamuni
g. Membangun keteladanan pada dosen untuk menjadi sumber inspirasi masyarakat

#5 Penguatan LPTK
a. Penguatan kelembagaan melalui penerapan standar LPTK
b. Pengembangan inovasi pembelajaran terstandardisasi
c. Pengembangan Unnes sebagai pusat sumber belajar bagi Sekolah
d. Layanan pendampingan bagi peningkatan mutu pendidikan di daerah
e. Pengembangan model pendidikan calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional
f. Pengembangan inovasi perkuliahan dan kompetensi dosen non-LPTK pada standar mutu pembelajaran

Strategi Pengembangan
1. Manajemen berbasis data
2. Membangun kebersamaan yang humanis
3. Mengembangkan kerja sama yang luas & produktif
4. Program berbasis kinerja dan luaran yang terukur
5. Pengembangan keunggulan unit yang berbasis konservasi
6. Pengembangan program yang berdampak pada kepuasan kerja

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kec...

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn...