Siswa MA WAlisongo Sedang Membaca Maulid |
Ahmad Sirojudin, koordinator kegiatan tersebut mengatakan pembacaan maulid itu merupakan rangkaian acara dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H.
“Setiap hari, semua siswa kelas sepuluh dan sebelas MA Walisongo kami gilir untuk menjadi petugas pembacaan Maulid,” Katanya saat ditemui wartawan.
Sirojudin menerangkan bahwa kegiatan tersebut diwajibkan untuk semua siswa. “Untuk siswa kelas sepuluh dan sebelas kegiatan ini sifatnya wajib untuk diikuti dan akan diberikan pembinaan apabila tidak mengikutinya, sedangkan untuk siswa kelas dua belas tidak diwajibkan,” terangnya.
Tradisi
Drs Rohmadi AF, Kepala MA Walisongo Pecangaan mengatakan pembacaan maulid nabi setiap hari tersebut adalah tindakan nyata dalam pelestarian tradisi Nahdlatul Ulama.
“Pada era globalisasi sekarang ini banyak generasi muda yang tidak mengerti tentang tradisi dan kesunnahan Ahlusunnah Wal Jama’ah, sehingga dengan kegiatan ini kami berharap semua siswa akan lebih mengerti tentang tradisi-tradisi Nahdlatul Ulama,” kata Rohmadi.
Achmad Muchlisin, S.Pd.I Wakil kepala bagian hubungan kemasyarakatan (Humas) MA Walisongo Pecangaan menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan salah satu bentuk peningkatan keimanan serta pengajaran keislaman kepada siswa-siswi.
“Dari sejak dini siswa-siswi kami berikan pengajaran-pengajaran keislaman baik itu secara formal maupun non formal agar nanti siswa kami dapat memiliki keimanan yang kuat dan tidak mudah terjerumus kepada golongan-golongan yang melenceng dari syari’at Islam ala Ahlussunnah Wa’jama’ah,” jelasnya. (Rif’ul Mazid Maulana)