Langsung ke konten utama

Terganjal Biaya Kuliah, Berharap Beasiswa

Jepara-Satpam biasanya memiliki kepribadian yang tegas, berwibawa dan keras. Namun berbeda dengan Angga Alimudin, satpam di Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan ini.  Dia memiliki sifat yang ramah dan mudah bergaul dengan semua siswa siswi di MA Walisongo.

Sehari-hari selain berprofesi menjadi satpam, dia selalu meyempatkan waktunya untuk membuat lukisan. Benar saja, cowok kelahiran Jepara 17 Agustus 1992 tersebut mempunyai hobi melukis.

Saat di jumpai oleh wartawan di pos jaganya, pada selasa (29/05) lalu. Terlihat angga sedang serius membuat sebuah lukisan. Dia mengatakan sering memanfaatkan waktu luangnya untuk melukis. 

“Menjadi satpam merupakan profesi yang membosankan karena hanya menunggu, sehingga saya manfaatkan untuk berkreasi agar tidak jenuh,” katanya.


Dia mengaku tidak menginginkan menjadi satpam namun karena tidak dapat melanjutkan keperguruan tinggi sehingga ia memilih tawaran dari guru-gurunya.

 “Tahun lalu aku baru lulus dari MA Walisongo, sebenarnya saya ingin melanjutkan ke Institut Seni Indonesia (ISI) namun karena faktor ekonomi jadi tidak bisa,” akunya.

Angga menceritakan, bahwa hobinya suka nelukis sudah mulai tampak pada saat usia SD namun baru diasah secara serius ketika bersekolah di MA.
 “Saya mempunyai hobi melukis mulai dari Sekolah Dasar namun baru saya seriusi saat di Madrasah Aliyah,” cerita Angga.

Sampai sekarang banyak sekali karyanya yang telah di simpang di galeri seni MA Walisongo, selain itu ia juga menerima pesanan apabila ada yang mengingkan karnyanya.
“Saya sudah produkti berkarya mulai kelas XII MA hingga sekarang, banyak karya saya yang sudah di pamerkan di galeri siswa selain itu saya juga menerima pesanan.” Ungkap satpam muda tersebut.

Semasa Aliyah, Angga juga tidak sepi dari prestasi. Hal tersebut ia buktikan dengan di raihnya juara 1 lomba Lukis karikatur yang diadakan oleh Direktoral Jendral Pajak wilayah Jepara tahun 2010. 

Dia mempunyai keinginan tahun ini dapat memperoleh beasiswa sehingga dapat masuk ke PT yang di inginkan.

“Sekarang saya mendaftar lagi di program beasiswa bidik misi, semoga saja nanti saya dapat masuk PT yang saya inginkan,” harapnya. (Rif’ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kec...

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn...