Penolakan pembangunan pabrik semen kini datang dari berbagai tokoh nasional, salah satunya dari Alissa Wahid. Putri sulung mendiang mantan Presiden Republik Indonesia KH Abdurrohman Wahid tersebut dalam akun twitternya (@AlissaWahid) secara tidak langsung menyatakan sikap penolakannya terhadap penambangan tersebut yang meresahkan warga Rembang. "when the rich rob the poor, they call it: business. when the poor fight back, they call it: violence." Ketika kelompok kaya merampok miskin, mereka menyebutnya suatu bisnis, Ketika orang miskin melawan, mereka menyebutnya kekerasan.(Red) Permainan kaum kapitalisme belakangan ini memang sangat mengkhawatirkan. Penindasan dan perebutan kekuasaan kepada kaum miskin terus menerus dilakukan. Mereka menganggaap bahwa apa yang mereka lakukan tidak salah, karena telah berlandaskan hukum negara yang ada namun perlu kita ketahui bahwa kita juga memiliki hati dan perasaan untuk mempertimbangkan segala keputusan yang kita ambil, bukan h...
Assalamu'alaikum. Kepada Rekan-rekan Aktivis Mahasiswa dari seluruh elemen di seluruh Indonesia. Kami menyampaikan bahwa Informasi ajakan seruan Aksi pada tgl 20 Mei 2015 yg tersebar akhir-akhir ini di media sosial, broadcast dll adalah bukan berasal dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Ini adalah bentuk kebohongan dan klim atas nama BEM SI yg bertujuan utk mengkonstruksi dan membangun opini serta memprovokasi mahasiswa baik internal BEM SI mau pun eksternal. Kami menegaskan bahwa kami akan terus mengawal kebijakan pemerintah Jokowi-JK dengan Kajian Strategis yg Rasional tidak menggunakan asumsi atau opini semata. Kami berharap kepada semua yg mendapatkan Informasi tsb untuk tidak menyebar luaskan. JANGAN SAMPAI TERPROVOKASI APALAGI TERBOHONGI. Terima Kasih atas perhatiannya. Rabu, 8 April 2015 Koordinator Pusat BEM SI Ahmad Khairudin Syam