Langsung ke konten utama

Pesantren Durrotu Aswaja Terbitkan Majalah

Pesantren Durrotu Ahlissunnah wal Jamaah dukuh Banaran kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, melalui Unit Kegiatan Pondok (UKP) Satrul Qolam Aswaja (SQA) menerbitkan majalah bernama “Aswaja”.

Majalah berjargon “Menebar Islam Rahmatan lil Alamin” itu rencananya akan diterbitkan sebulan sekali dan secara khusus disponsori Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) Durrotu Aswaja.

Pemimpin redaksi Aswaja, Musthofa, mengatakan, media mewadahi santri yang mempunyai kemampuan dalam tulis menulis. “Meski krunya hanya beberapa santri tetapi notabene dari jurusan Bahasa dan Sastra Unnes juga disiplin ilmu lain insyaAllah mampu menerbitkan media bulanan,” katanya, Kamis (9/10).

Ia menjelaskan majalah tersebut diharapkan mampu memberikan bahan bacaan Islami kepada masyarakat yang sesuai Islam humanis dan sesuai haluan Aswaja. Harapan lain juga menumbuhkembangkan dan melestarikan amaliyah NU.

Majalah terbitan perdana edisi I/ X/ 2014 ini, imbuhnya, akan didistrubusikan ke seluruh pelosok Jawa melalui jaringan alumni pesantren Durrotu Aswaja.

---------
Harga Rp.15.000.00 (Belum termasuk ongkos kirim)
Bagi yang ingin berlangganan bisa sms ke 089669239924 (Rif'ul Mazid Maulana)

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Islam Dulu Dan Kini

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seorang pakar pendidikan Islam berdarah hadrami, al Habib Abu Bakar al Masyhur al Adni, Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) adalah pendidikan dan peningkatan diri atas adab, akhlak, patuh akan syariat dan jauh akan larangannya. Mengikuti kata hati berdasarkan rasa tanggung jawab terhadap Dinnya serta rasa cinta pada Allah SWT. dan Rasulnya SAW. juga berkhidmat dengan cara yang benar pada umat sembari memasyarakatkan kebaikan dan menepis kehinaan dan kerendahan moral.  Pendidikan islam pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan tingkat kec...

Sejarah Desa Troso

Sejarah Desa Troso tidak dapat di pisahkan dari peristiwa peperangan antara Sultan Hadirin dengan Arya Penangsang yang terjadi di sebuah daerah di Kabupaten Kudus. Pada peperangan tersebut Sultan Hadirin terbunuh oleh Arya Panangsang. Sultan Hadirin merupakan suami dari Ratu Kaliyamat adipati Jepara. Selanjutnya, jenazah Sultan Hadirin dibawa dari Kudus ke Jepara dengan cara dipikul oleh orang (Pengikutnya). Singkat cerita, ketika para pemikul jenazah sampai di suatu tempat, mereka telah menghirup bau yang busuk, dalam bahasa jawa berarti “Purwo” yang berarti permulaan dan “Gondo” yang berarti bau busuk. Sehingga daerah tersebut sekarang di beri nama Desa Purwogondo. Sesampainya di Pecangaan para pemikul jenazah tersebut sudah sangat lelah, namun karena itu menjadi suatu pengabdian kepada Pupundennya (Orang yang sangat di hormati) hal tersebut tetap di laksanakan.

Nikmatnya Horok-Horok Jepara

Nikmatnya Horok-horok Jepara Horok-horok merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Jepara. Karena makanan itu tergolong, makanan yang murah meriah dan dapat ditemui diberbagai pedagang makanan, pasar-pasar hingga kios pinggir jalanan yang ada di Kabupaten Jepara. Namun horok-horok sulit di dapatkan di luar Jepara. Horok-horok adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Horok-horok umumnya dimakan dengan Sate Kikil, soto, bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan dan sedikit gula pasir, seperti bubur. (Wikipedia Indonesia) Selain itu horok-horok juga dapat dimakan bersama dengan sirup ataupun air gula. Sehingga manfaat horok-horok sangat banyak untuk di kombinasikan dengan berbagai makanan. Selain itu, horok-horok juga dapat di makan sendiri tanpa disandingkan dengan makanan lain. Cara membuat horok-horok adalah dengan tepung yang terbuat dari pohon aren. Metode mengambilnya menggunakan sisir rambut. Bentukn...